oleh

Hukum Meyakini Sial Terhadap Bulan Shafar

Pertanyaan:

Kami mendengar bahwa adanya keyakinan-keyakinan yang menyatakan larangan menikah, berkhitan, dan semacamnya pada bulan shafar. Kami ingin minta penjelasan terhadap hal ini dari sisi syar’i. Semoga Allah menjaga Anda semua.

Jawab:

Hal yang disebutkan tadi berupa larangan menikah, berkhitan dan semacamnya pada bulan safar, termasuk anggapan/keyakinan sial terhadap bulan ini.

Anggapan/keyakinan sial terhadap bulan, hari, burung tertentu atau hewan-hewan lainnya, adalah perkara yang dilarang dalam agama. Karena terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ، وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ

“Tidak ada penyakit yang menular, tidak ada thiyaroh,1 tidak pula hamah (burung hantu),2 dan tidak ada (anggapan/keyakinan sial terhadap bulan) shafar”.3

Mengganggap sial bulan shafar merupakan bagian dari thiyaroh, sehingga termasuk perkara yang dilarang dalam agama. Perkara ini merupakaan bagian dari kebiasaan/tradisi jahiliyah yang diberantas oleh Islam.

Hanya kepada Allah-lah kita memohon taufik. Semoga shalawat dan salam tercurahkan untuk nabi kita Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya.

Al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta’. 4/8/1439. AHJ-ALF

س: لقد سمعنا أن هناك اعتقادات تفيد أن شهر صفر لا يجوز فيه الزواج والختان وما أشبه ذلك، نرجو إفادتنا في ذلك حسب الشرع الإسلامي والله يحفظكم.
ج: ما ذكر من عدم التزوج أو الختان ونحو ذلك في شهر صفر نوع من التشاؤم من هذا الشهر، والتشاؤم من الشهور أو الأيام أو الطيور ونحوها من الحيوانات لا يجوز؛ لما رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لا عدوى ولا طيرة ولا هامة ولا صفر والتشاؤم بشهر صفر من جنس الطيرة المنهي عنها، وهو من عمل الجاهلية وقد أبطله الإسلام. وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والافتاء
4/08/1438


1 Thiyaroh atau Tathayur adalah anggapan/keyakinan sial terhadap sesuatu yang terlihat, terdengar, atau sesuatu yang telah diketahui. Yang terlihat seperti terbangnya burung, yang terdengar seperti suara burung dan sejenisnya, serta yang telah diketahui, yakni sesuatu yang tidak terdengar dan tidak terlihat, seperti anggapan/keyakinan sial terhadap hari tertentu, bulan tertentu, dan sebagainya.

2 Maksudnya adalah tidak boleh menganggap sial terhadap burung hantu.

3 HR. al-Bukhari dalam shahihnya no. 5707, dan Muslim dalam shahihnya no. 5220.

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *