oleh

Hakikat Cinta Rasul yang Sebenarnya

Karunia terbesar yang Allah berikan kepada kaum mukminin adalah ketika Allah mengutus seorang Rasul yang termulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada mereka. Allah menyebutkan nikmat terbesar ini dalam ayat-Nya,

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِين

“Sungguh Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus seorang rasul diantara mereka dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Ali-Imran: 164)

Setiap mukmin pasti bersyahadat laa ilaaha illallah yang bermakna tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah dan bersyahadat muhammadar rasulullah. Syahadat yang kedua ini memiliki konsekuensi sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama, yaitu :

  • mentaatinya pada segala yang diperintah,
  • membenarkan segala beritanya,
  • meninggalkan segala yang beliau cegah dan beliau larang dan
  • tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan tata cara yang beliau ajarkan.

Baca: 4 Cara Mencintai Rasulullah Dengan Benar

Cinta Rasul merupakan kewajiban yang Allah wajibkan atas hamba-hamba Nya yang mukmin. Maka seorang yang mengaku cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sepantasnya bagi dia untuk mengikuti segala hal yang diajarkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lafadz dan Terjemahan Hadits

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah beriman seseorang diantara kalian, sampai aku lebih dia cintai melebihi kecintaan dia terhadap ayahnya, anaknya dan manusia seluruhnya.” (HR. Al-Bukhari dalam shahihnya no.15 dan Muslim dalam shahihnya no.44 & Ad-Darimy no.2783, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

Perawi Hadits

Beliau adalah sahabat yang mulia Anas bin Malik bin Nadhr radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah urutan ke tiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Beliau meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits.

Anas bin Malilk radhiyallahu ‘anhu adalah pelayan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terpercaya. Ketika ia berusia 10 tahun, ibunya, Ummu Sulaim, membawanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berkhidmat. Beliau wafat pada tahun 93 H dalam usia melampaui seratus tahun. Semoga Allah meridhainya.

Makna Hadits

Cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan diiringi kecintaan kepada Allah Ta’ala adalah pondasi pokok keimanan seseorang. Sehingga tidaklah benar keimanan seseorang hingga ia mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi cintanya kepada siapapun.

Mencintai Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah pengakuan semata, namun berkonsekuensi untuk cinta kepada apa yang beliau bawa dari agama ini. Oleh karena itu ketahuilah, cinta sejati adalah dengan mengikuti serta mencintai segala apa yang dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membenci segala yang beliau benci dalam agama ini.

 

Sahabat Umar bin Al-Khattab pernah mengatakan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: فَإِنَّهُ الآنَ، وَاللَّهِ، لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الآنَ يَا عُمَرُ

“Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai melebihi segala sesuatu kecuali diriku, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidak, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sampai aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Sahabat Umarpun menjawab,”Demi Allah, sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,”Sekarang wahai Umar!.” (HR. Al-Bukhari no. 6632, dari Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu).

Setiap kita pasti menyatakan cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai konsekuensi persaksian kita bahwa beliau adalah Rasulullah. Lalu bagaimanakah wujud cinta kita kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam? Wujud cinta kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan benar-benar mengikuti serta meneladaninya sebagaimana wasiat terakhir yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan,

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Aku wasiatkan kepada kalian dengan bertaqwa kepada Allah serta mendengar dan taat kepada pemerintah walaupun dia seorang budak dari Ethiopia. Barang siapa yang hidup sepeninggalku, ia akan menghadapi perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur rasyidin. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian (yakni berpegang teguhlah dengan sunnah tersebut sekuat-kuatnya -pen).” (HR. Abu Dawud no. 4607, shahih)

Cinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan dengan cara seseorang melakukan amalan-amalan yang tidak beliau ajarkan, bukan pula dengan cara memperingati hari kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketahuilah, para khulafaur rasyidin, mereka adalah orang terdepan dalam hal cinta dan meneladani Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak satupun dari mereka yang memperingati kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kalau seandainya memperingati kelahiran beliau merupakan bentuk cinta, niscaya para sahabat telah mendahului kita dalam hal ini.

Cinta bukan hanya pengakuan, namun harus mengikuti segala yang diajarkan dan berpegang dengannya. Bukanlah dikatakan cinta ketika seseorang memaksiati yang ia cintai. Justru dia mencibir, mencela dan tidak suka ketika ada sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dikerjakan. Maka ini adalah renungan bagi kita yang mengaku sebagai umat Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bersaksi bahwa beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketahuilah, bahwa cara yang tepat dalam memposisikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan meyakini bahwa beliau bukanlah Rabb (Tuhan) maka jangan diibadahi. Beliau juga seorang rasul, maka jangan didustakan apa yang beliau bawa dari agama ini. Karena mentaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sebab turunnya hidayah. Allah berfirman,

وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِين

“Dan jika kamu taat kepadanya (Rasul), niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”(An-Nuur: 54)

Faidah Hadits

  • Wajibnya mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi kecintaan semua manusia.
  • Cinta kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam harus diiringi dengan cinta kepada Allah Ta’ala.
  • Cinta Rasul bagian dari iman, karena cinta adalah amalan hati.
  • Di antara tanda seseorang yang cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah,
    1. mentaati segala perintahnya & menjauhi segala larangannya,
    2. bershalawat kepada Nabi, khususnya ketika disebut nama beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
    3. membenarkan segala berita yang datang dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    4. meneladani dalam segala ucapan serta perbuatannya dan tidak keluar dari ajarannya.
    5. tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan tata cara yang beliau ajarkan.

Demikian pembahasan tentang hakikat cinta Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi kita semua. DW-ALF

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *