oleh

Hukum Musik dan Fatwa Ulama Tentangnya

-Fatwa-2,998 views

Apa hukum musik dan nyanyian? Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu di samping merujuk kepada dalil-dalil al-Qur’an dan hadits, wajib bagi kita meminta bimbingan dari para ulama tentangnya. Ulama adalah pelita umat, dan pewaris para nabi dan rasul. Umat ini akan meraih keberkahan dalam setiap urusannya jika mereka mengikuti bimbingan ulama, terkhusus ulama kibar (senior) yang diakui ilmu dan pengalamannya.

Kembalikanlah semua perselisihan dan permasalahan kepada para ulama supaya keberkahan menyertai kita semua. pada kesempatan ini kami akan bawakan penukilan fatwa imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullah terkait hukum musik dan nyanyian.

Hukum Musik Haram, Menurut Fatwa Lajnah Daimah

Asy Syaikh, Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ketua umum Mufti (penasehat agung) kerajaan Arab Saudi, Rektor Universitas Islam Madinah, anggota Hai’ah Kibaril Ulama (semacam MUI di Arab Saudi), ketua umum Dewan Riset Ilmu dan Fatwa (al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta’). Wafat pada tahun 1999 M/1420 H.

Beliau rahimahullah menulis sebuah karya tulis yang amat bagus dan detail membahas tentang hukum musik dengan kesimpulan bahwa musik itu haram. Dan kami akan mengutip sebagian penjelasan beliau dalam tulisan tersebut beserta referensinya.

Beliau rahimahullah berkata:

“Di antara dalil yang menunjukkan atas haramnya musik dan alat alat-alat musik adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ وَعِدْهُمْۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

“Perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau, yaitu musik), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” (al-Isra’: 64)

Dan juga firman-Nya,

وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا

“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya.” (al-Furqon: 72)

Maksud dari lafadz الصَوْت (Suara) pada surat al-Isra’ dan الزُّوْر (ucapan dusta) pada ayat surat al-Furqon ini telah ditafsirkan oleh ulama tafsir al Quran bahwa maknanya adalah; nyanyian dan alat alat-alat musik.

Lafadz الصوت juga ditafsirkan, setiap suara apapun yang mengajak kepada kebatilan, sementara lafadz الزور adalah; setiap kemungkaran atau kemaksiatan. Dua tafsiran ini tidak bertentangan satu sama lain, karena konteks ayat menunjukkan benarnya kedua makna tersebut.

Tidak diragukan bahwa nyanyian dan alat-alat musik, merupakan ucapan dusta yang paling jelek, dan suara setan yang paling keji, karena berdampak pada kerasnya hati, dan memalingkan hamba dari berzikir kepada Allah dan membaca al-Qur’an. Bahkan menyebabkan seseorang lalai dari berbagai ketaatan, kecuali hamba yang dirahmati oleh Allah (yaitu mereka yang meninggalkan musik-pen), sebagai mana yang telah berlalu penjelasannya.”

Adapun hadits-hadits yang mengecam nyanyian dan alat alat-alat musik sangatlah banyak, dan yang paling shahih derajatnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari di dalam shahihnya.

Tatkala beliau (al-Bukhari) menyebutkan sanad lengkapnya bersambung sampai kepada sahabat Abu Malik al-Asy’ari. Di mana beliau mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa salam bersabda:

لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِيْ أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الحِرَ وَالحَرِيْرَ وَالخَمْرَ وَالمَعَازِفَ

“Akan ada segolongan dari ummatku nanti yang mereka menghalalkan prostitusi, kain sutra (bagi pria), minuman-minuman keras, dan alat alat-alat musik.”1

Arti dari lafadz معازف adalah: Alat-alat musik, semisal: Gendangan, dram, dan sejenisnya dari alat-alat musik. 2

Hadits ini sangat jelas berisi kecaman bagi siapapun yang menghalalkan alat-alat musik di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggandengkan penyebutannya dengan pihak yang menghalalkan zina, sutra dan minuman keras.

Hadits ini sekaligus merupakan salah satu dasar yang jelas tentang haramnya musik dan penggunaan alat-alat musik, di mana alat-alat musik adalah alat-alat yang melalaikan.

Perlu diperhatikan pula bahwa selain duff (rebana yang hanya memiliki satu sisi suara saja) yang dahulu ditabuh di saat acara pernikahan dan hari raya id, para ulama baik dari kalangan salaf maupun kholaf (masa kini) tidak membedakan nyanyian dan alat musik apapun jenis dan bentuknya, semuanya sama dihukumi haram.

Bahkan imam-imam Islam baik salaf maupun kholaf sangat keras sikap mereka terkait urusan nyanyian atau musik, di mana mereka mengharamkan secara mutlak.

Semoga Allah memberi kepada kita anugerah berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, serta menjauhkan kita dari segala hal yang akan melalaikan kita dari berdzikir dan beribadah kepada-Nya. Amin.

USN-IWU

Penulis: Usamah Najib LPG

Referensi:

  1. Majmu’ Fatawa Ibnu Bazz. Bab Adillatu al-Kitab Wa as-Sunnah Wa Tahrimu al-Aghoni Wa al-Malahi.
  2. Al-Mauqi’ ar-Rasmi Li Samahati asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz
  3. Majmu’ Fatawa wa Maqalaat asy-Syaikh Ibnu Baz

 

Footnotes

  1. HR. al-Bukhari no. 5590. (7/106)
  2. Diintisarikan dari Majmu’ Fatawa Ibnu Bazz bab Adillatu al-Kitab Wa as-Sunnah Wa Tahrimu al-Aghoni Wa al-Malahi. (3/407)

     

    ومن الآيات الدالة على ذم الأغاني والمعازف، وهي آلات الملاهي قوله تعالى: وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَولادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلا غُرُورًا [الإسراء:64] وقوله تعالى: وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا [الفرقان:72] وقد فسر الصوت والزور: بالغناء وآلات الملاهي، وفسر الصوت أيضًا: بكل صوت يدعو إلى باطل، وفسر الزور بكل منكر، ولا منافاة بين التفاسير، ومدلول الآيتين، يعم ذلك كله، ولا ريب أن الأغاني والملاهي من أقبح الزور، ومن أخبث أصوات الشيطان لما يترتب عليها من قسوة القلوب، وصدها عن ذكر الله وعن القرآن، بل وعن جميع الطاعات إلا من رحم الله، كما قد سلف بيان ذلك.

    وأما الأحاديث الواردة في ذم الأغاني والملاهي فكثيرة، وأصحها ما رواه البخاري في صحيحه، حيث قال: وقال هشام بن عمار: حدثنا صدقة بن خالد حدثنا عبدالرحمن بن يزيد بن جابر حدثنا عطية بن قيس الكلابي حدثني عبدالرحمن بن غنم الأشعري قال: حدثني أبو عامر أو أبو مالك الأشعري، والله ما كذبني، سمع النبي ﷺ يقول: ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف وهو صريح في ذم مستحلي المعازف، حيث قرنهم مع مستحلي الزنا والخمر والحرير، وحجة ظاهرة في تحريم استعمال المعازف، وهي آلات الملاهي، كالطنبور والعود والطبل وغير ذلك من آلات الملاهي.

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *