Wanita Itu Adalah Aurat
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًۭا ٣٣
Terkait ayat ini, Al Imam Ibnul Arabi rahimahullahu berkata:
“Aku sudah pernah memasuki lebih dari seribu perkampungan namun aku tidak menjumpai perempuan yang lebih terhormat dan terjaga melebihi perempuan di daerah Napolis Palestin, tempat Nabi Ibrahim dilempar ke dalam api.
Selama aku tinggal di sana aku tidak pernah melihat perempuan di jalan ketika siang hari kecuali pada hari Jumaat. Pada hari itu para perempuan pergi ke masjid untuk ikut solat Jumaat sampai masjid penuh dengan para perempuan. Begitu solat Jumaat berakhir mereka segera pulang ke rumah mereka masing-masing dan aku tidak melihat satupun perempuan hingga hari Jumaat berikutnya.” (Ahkam Al-Qur’an 6/352)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ مِنْ وَجْهِ رَبِّهَا وَهِيَ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا
“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka syaitan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, No. 1685 ). AHT