oleh

5 Pengaruh Buruk Kemaksiatan di Kehidupan Dunia       

Sebagian orang beranggapan bahwa perbuatan maksiat hanya memiliki dampak negatif atau akibat buruk yang akan dirasakan di akhirat saja. Padahal, faktanya kemaksiatan juga memiliki pengaruh buruk dan efek negatif yang langsung dirasakan di dunia.

Oleh karenanya, jauhilah kemaksitan sebelum ia mengancurkan dunia, bahkan akhirat anda! Berikut ini deretan bahaya dan pengaruh buruk maksiat yang bisa dirasakan di dunia:

Terhalangi dari Ilmu Agama

Ilmu agama adalah cahaya yang Allah Ta’ala letakkan pada sebuah hati. Dengan cahaya ilmu seorang bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Dengan cahaya ilmu pula, seorang akan terbimbing menuju surga-Nya. Namun, cahaya ini bisa saja redup bahkan padam disebabkan kemaksiatan yang dilakukan seorang hamba.

Suatu ketika Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengeluhkan keadaannya kepada gurunya. Beliau berkata di dalam sebuah bait syair,

شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ عَنْ سُوْءِ حِفْظِيْ      فَأَرْشَدَنِيْ إِلَى تَرْكِ المَعَاصِيْ

وَقَالَ اعْلَمْ بِأَنَّ العِلْمَ نُوْرٌ                 وَنُوْرُ اللهِ لَا يُؤْتَاهُ عَاصِيْ

Kukeluhkan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku,

lalu beliau membimbingku agar meninggalkan berbagai maksiat.

Beliau berkata, “Ketahuilah, sungguh ilmu agama itu adalah cahaya

Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat.”1


Baca juga: Ciri-Ciri Ilmu yang Bermanfaat


Menghilangkan Berkah di Dunia dan Akhirat

Di antara pengaruh buruk kemaksiatan adalah dapat menghilangkan keberkahan pada umur, rezeki, ilmu, amalan dan ketaatan. Karenanya, Anda tidak akan menjumpai keberkahan pada usia, agama, dan dunia orang-orang yang berbuat maksiat. Bahkan, dicabutnya keberkahan dari bumi adalah dengan sebab kemaksiatan manusia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-A’raf: 96)

Dilupakan Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Kemaksiatan yang dilakukan oleh seorang hamba menyebabkan Allah melupakannya. Artinya, Allah akan meninggalkannya dan membiarkannya bersama setan. Inilah pengaruh buruk kemaksiatan yang bisa melahirkan kehancuran bagi pelakunya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ولا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 18-19)

Pada dua ayat di atas, Allah Ta’ala memerintahkan hamba untuk bertakwa kepada-Nya. Kemudian Allah melarang kaum mukminin untuk menyerupai orang-orang yang melupakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan meninggalkan ketakwaan kepada-Nya.

Barangsiapa yang meninggalkan ketakwaan, hakikatnya dia telah melupakan dirinya sendiri. Yakni, melupakan kebaikan-kebaikan untuk dirinya sendiri, menjadikan dirinya lupa terhadap sesuatu yang bisa menyelamatkan dirinya dari siksa Allah.

Inilah balasan bagi pelaku maksiat yang telah melupakan pengagungan dan rasa takut kepada Allah Ta’ala serta balasan karena sudah melupakan penunaian perintah-Nya.

Menodai Hati Hingga Menutupinya

Dalam pandangan syari’at, hati merupakan organ yang amat penting dalam tubuh manusia. Kedudukannya laksana raja yang mengatur seluruh anggota tubuh. Sehingga, baiknya hati akan berefek terhadap baiknya amalan anggota tubuh. Sebaliknya, jeleknya hati akan berdampak pada jeleknya amalan. Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً: إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ

“Ketahuilah, bahwa di dalam anggota tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging tersebut baik maka baiklah seluruh anggota tubuhnya. Namun, apabila segumpal daging tersebut buruk maka buruk pula semua anggota tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.”2

Dari hadits di atas kita bisa menyimpulkan bahwa hati yang baik akan mencegah pemiliknya dari hal-hal yang haram dan menuntunnya menuju kebaikan. Pandangan matanya akan terjaga dari melihat yang haram, lisannya tidaklah berucap kecuali kebaikan, kedua kakinya hanya ia langkahkan dalam ketaatan dan anggota tubuh lainnya hanya ia gunakan pada perkara kebajikan.

Namun, hati yang baik tadi bisa saja berubah apabila seorang tenggelam dalam kemaksiatan dan tidak lekas bertobat darinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ المُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ فَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِيْ ذَكَرَهُ اللهُ فِي كِتَابِهِ (كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ) .

“Jika seorang mukmin berbuat sebuah dosa maka sebuah titik hitam akan ditorehkan pada hatinya. Bila dia bertobat, meninggalkan dosanya dan memohon ampun maka hatinya akan kembali mengkilap. Jika dia menambah dosanya maka hatinya akan semakin bertambah hitam hingga memenuhi hati tersebut. Itulah tutupan yang menutupi hatinya sebagaimana yang Allah kabarkan dalam firman-Nya,

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (al-Muthaffifin: 14) 3

Menyebabkan Kerusakan di Muka Bumi

Di antara pengaruh buruk kemaksiatan adalah menimbulkan berbagai kerusakan di muka bumi, meliputi air, udara, pertanian, buah-buahan dan juga tempat tinggal. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan,

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (ar-Rum: 41)

Pada ayat di atas, Allah menyatakan bahwa sebab terjadinya berbagai musibah dan malapetaka di muka bumi adalah karena ulah bani Adam dengan maksiat yang mereka lakukan. Namun, itu semua bukan berarti Allah tidak sayang pada hamba-Nya. Justru karena kasih sayang-Nya lah Dia memberi cobaan kepada hamba-Nya supaya mereka kembali ke jalan yang benar.

Itulah 5 pengaruh buruk kemaksiatan dan efek negatifnya. Semoga dengan mengetahui dampak buruk dari dosa dan kemaksiatan dapat membantu kita memperbaiki diri dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan yang selama ini kita lakukan.

MSL/IWU

Penulis: Muslim

Referensi:

  • Ad-daa’ Wa Dawa’, karya Muhammad bin Abu Bakr rahimahullah (w. 751 H)

Footnotes

  1. Diwan asy-Syafi’i (hlm. 87)
  2. HR. al-Bukhari no.52 di dalam shahihnya, dari sahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu
  3. HR. at-Tirmidzi no. 3334 (5/423), Ibnu Majah no. 42440 (2/1418), Ahmad (2/297) dan al-Hakim (2/517), hasan. Lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhib no.3140 (3/217)
join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *