oleh

Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid

Keutamaan Menunaikan Ibadah Tertentu secara Berjamaah di dalam Islam

Allah telah mensyariatkan kepada umat ini untuk berkumpul pada waktu yang telah ditentukan, diantaranya saat menunaikan shalat lima waktu, shalat jum’at, shalat Iedul Fithr dan Iedul Adha serta shalat gerhana.

Ketaatan yang paling besar dan paling utama adalah berkumpulnya kaum muslimin di Arafah untuk menunaikan ibadah Haji. Hal ini dianjurkan dalam rangka menyatukan umat Islam pada aqidah-aqidah mereka, ibadah-ibadah mereka serta dalam keseluruhan syariat Islam.

Dianjurkannya hal ini dalam rangka kemaslahatan kaum muslimin sendiri, diantaranya agar mereka dapat saling berkomunikasi, saling mengetahui kondisi diantara mereka dan sebagainya, yang lebih diutamakan oleh kaum muslimin di atas perbedaan negara dan kabilah mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ”(Al Hujurat: 13)

Baca Juga: Penjelasan dan Penerapan Ilmu Tauhid yang Benar

Shalat Berjamaah

Mengetahui Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid

Diantara ibadah yang balasannya berlipat ganda serta dapat menghapuskan kesalahan-kesalahan adalah menunaikan shalat berjamaah di Masjid.

Shalat berjamaah di Masjid adalah syariat yang sangat agung diantara syariat-syariat Islam. Kaum muslimin telah sepakat (ijmak) bahwa menunaikan shalat lima waktu di Masjid merupakan sebuah ketaatan yang sangat besar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menganjurkan shalat berjamaah. Beliau telah menjelaskan keutamaan dan besarnya balasan bagi yang menunaikannya, sebagaimana dalam sabda beliau:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjamaah lebih tinggi derajatnya daripada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:

صَلاةُ الرَّجُلِ في جَماعةٍ تُضَعَّفُ عَلى صلاتِهِ فِي بَيْتِهِ وفي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرينَ ضِعفًا، وذلكَ أَنَّهُ إِذا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلى المَسْجِدِ، لا يُخْرِجُه إِلاَّ الصَّلاةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوةً إِلاَّ رُفِعَتْ لَه بهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّتْ عَنْه بهَا خَطِيئَةٌ، فَإِذا صَلى لَمْ تَزَلِ المَلائِكَة تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ في مُصَلاَّه

“Pahala shalat seorang lak-laki di dalam jamaah dilipatgandakan sebanyak dua puluh lima kali dari shalatnya (sendirian) di dalam rumah atau di pasar, begitupula ketika dia berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya, setelah itu dia keluar menuju Masjid, dan tidaklah dia keluar kecuali untuk menunaikan shalat berjamaah, maka setiap langkahnya akan mengangkat derajatnya dan menghapus kesalahannya, kemudian ketika dia shalat, para malaikat terus menerus mendo’akan ampunan untuknya selama dia masih di tempat shalatnya… ” (HR. Bukhari)

Berikut ini kami cantumkan hadits-hadits lainnya yang menunjukkan besarnya keutamaan shalat berjamaah di Masjid.

(وعن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:«مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ»(رواه أحمد والترمذي وغيرهما

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mendapatkan takbir pertama dalam shalat berjamaah yang ikhlas karena Allah selama sempat puluh hari, maka akan ditulis untuknya dua keselamatan: keselamatan dari api neraka dan keselamatan dari kemunafikan” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dan selain keduanya)

Baca Juga: Keutamaan dan Manfaat Tauhid dalam Amalan

Amalan ini sangat sulit dilaksanakan, sehingga membutuhkan usaha keras dan keinginan yang kuat seseorang terhadap dirinya sendiri. Dan tidaklah kita akan mendapatkannya kecuali selalu datang di awal waktu pada setiap shalat lima waktu secara berjamaah di Masjid. Oleh karena itu marilah kita berusaha keras untuk memperoleh kebaikan ini. Semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam golongan tersebut.

(عن عثمان بن عفان، أنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَصَلَّاهَا مَعَ الْإِمَامِ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ»(رواه ابن خزيمة

Dari Utsman bin Affan beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalat wajib bersama imam, maka dihapuskan baginya dosa-dosanya” (HR. Ibnu Khuzaimah)

(النبي صلى الله عليه وسلم قال: «مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ، أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا، كُلَّمَا غَدَا، أَوْ رَاحَ»(متفق عليه

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang berangkat ke Masjid pagi ataupun petang, maka akan Allah sediakan untuknya tempat di surga setiap pagi ataupun petang petang” (Muttafaqun ‘alaihi)

(عن أبي أمامة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ»(رواه أبوداود

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam kondisi suci menuju shalat wajib maka pahala untukknya seperti pahala orang berhaji Al-Muhrim” (HR. Abu Dawud, Hadits Hasan)

(وقال صلى الله عليه وسلم: «بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِي ظُلَمِ اللَّيْلِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» (وأبوداود وابن ماجه

“Berilahkabar gembira kepada seseorang yang berjalan kaki menuju Masjid di gelapnya malam, dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih)

(وقال صلى الله عليه وسلم: «مَنْ تَوَضَّأَ فِي بَيْتِهِ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ، فَهُوَ زَائِرُ اللهِ، وَحَقٌّ عَلَى الْمَزُورِ أَنْ يُكْرِمَ الزَّائِرَ» (رواه الطبراني في الكبير

Dan Rasulullallahu shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya dan menyempurnakan wudhunya, kemudian dia datang ke Masjid, maka dia adalah tamu Allah, dan hak atas yang di kunjungi adalah memuliakan yang mengunjungi” (HR. Ath Thabrani dalam Al Kabiir)

 

(وعن أبي بكرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ، فَمَنْ أَخَفَرَ ذِمَّةَ اللَّهِ كَبَّهُ اللَّهُ فِي النَّارِ لِوَجْهِهِ»(رواه الطبراني في الكبير

Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah maka dia di dalam dzimattillah (perlindungan, keamanan dan penjagaan dari Allah), maka barangsiapa yang ingin menggugurkan perlindungan Allah ini, Allah akan menelungkupkan wajahnya ke dalam neraka. (HR. Ath Thabrani dalam Al Kabiir).

Artinya, kita harus menghormati dan memuliakan seseorang yang melakukan sholat Subuh berjamaah. Barangsiapa yang menzhalimi orang yang melakukan sholat Subuh berjamaah, ia terancam keras dimasukkan ke neraka.

Baca Juga: Duhai Ayah dan Bunda, Kepada Siapa Kau Titipkan Pendidikanku?

Beberapa dalil yang kita sebutkan ini hanyalah beberapa hadits dari hadits-hadits tentang keutamaan shalat berjamaah. Semoga ini dapat mendorong dan memamcu semangat kita untuk menjaga shalat lima waktu secara berjamaah. Amiin.