oleh

Jangan Bangga Dengan Amalanmu!

Ujub adalah menganggap amalan yang ia kerjakan lebih baik dari yang lain. Inilah sifat yang tercela, maka janganlah engkau bangga dengan seluruh amal kebaikanmu. Allah Ta’ala berkata,

فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

“Janganlah engkau mensucikan dirimu. Dialah yang lebih mengetahui orang yang bertakwa.” (an-Najm: 32)

Coba kita renungkan sejenak, apakah amalan yang kita kerjakan sama dengan amalan yang di kerjakan oleh para sahabat dan generasi terbaik setelah mereka? Tentu, sangat jauh perbandingannya, baik dari sisi keikhlasannya, kesesuaian amalan dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Betapa jauhnya diri ini tertinggal dari sifat para ulama.

Di mana posisi diri kita ini dibandingkan mereka?

Imam Yahya bin Main rahimahullah berkata :

“Aku tidak pernah melihat seorangpun yang semisal Imam Ahmad bin Hambal, kami bersahabat dengannya selama lima puluh tahun. Beliau tidak pernah merasa bangga atas kami dengan sesuatu yang ada pada dirinya dari kesalehan dan kebaikan.

Sungguh kami melihat Imam Ahmad turun menuju pasar Baghdad, lalu beliau membeli seikat kayu bakar dan beliau meletakkannya di atas pundaknya, tatkala manusia mengenalinya maka para pedagang dan pemilik toko meninggalkan dagangan dan toko mereka, orang-orang yang sedang lewat pun berhenti di jalan-jalan mereka, mereka mengucapkan salam kepada beliau dan mereka mengatakan:

“Kami pikulkan kayu bakar tersebut untukmu.”, maka beliau pun menggoyangkan tangannya dan wajahnya memerah, kedua matanya meneteskan air mata, dan beliau mengatakan: “Kita adalah kaum yang miskin, sekiranya Allah tidak menutupi aib kita, niscaya akan terbeberkan aib kita. (Hilyatul Auliya 09/181)

Maka dengan kita mengenal, mempelajari, dan membaca kisah para sahabat dan generasi-generasi terbaik setelahnya, niscaya kita akan melihat mereka bagaikan gunung-gunung yang besar.

Sedangkan kita berada di bawah dan kita akan menganggap kecil segala amalan yang kita kerjakan. Imam asy-Syafi`i mengatakan:

إِذَا خِفْتَ عَلَى عَمَلِكَ العُجْبَ فَاذكُرْ رِضَى مَنْ تَطْلُبُ، وَفِي أَيِّ نَعِيْمٍ تَرْغَبُ، وَمِنْ أَيِّ عِقَابٍ تَرْهَبُ فَمَنْ فَكَّرَ فِي ذَلِكَ صَغُرَ عِنْدَهُ عَمَلُه

“Jika engkau khawatir tertimpa rasa bangga terhadap amalan yang engkau kerjakan, maka ingatlah kepada siapa engkau mencari keridhaan, kenikmatan apa yang engkau dambakan, dan hukuman apa yang engkau takutkan? Maka barang siapa yang memikirkan hal itu, ia akan menganggap kecil amalan yang dikerjakan.”

Mudah-mudahan Allah menggolongkan kita termasuk orang-orang yang ikhlas dalam beramal dan tidak bangga dengan amalan yang telah kita perbuat. DW/AA