oleh

Bahaya! Dosa Sebagai Penyebab Hati Tertutup

Di antara akibat yang akan menimpa para pelaku maksiat adalah apabila sebuah dosa sudah semakin menumpuk pada diri seorang pelaku maksiat, maka akan ditutup cahaya pada hatinya, sehingga dia menjadi orang-orang yang lalai.

Hal ini sebagaimana ucapan sebagian salaf tentang firman Allah Ta’ala:

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu (benar-benar) menutupi hati mereka.” (Al Muthafifin: 14)

Mereka (sebagian salaf, ed.) mengatakan: “Yaitu dosa demi dosa yang dia lakukan.”

Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata, ” Itulah dosa di atas dosa yang terus dilakukan sehingga hati mereka tertutup.”

Sebagian lainnya berkata, “Tatkala dosa dan kemaksiatan mereka semakin menumpuk, maka akan meliputi (menutup) hati mereka.”

Sumber itu semua adalah hati manusia yang akan berkarat disebabkan kemaksiatan. Jika dia terus menerus bermaksiat, maka karat tersebut akan berubah menjadi noda yang menutup hatinya. Semakin jauh dia bersama kemaksiatannya, noda tersebut akan menguasai hatinya hingga menjadi tertutup dan terkunci disebabkan dosa-dosanya. Akhirnya kalbunya benar-benar berada di dalam kegelapan dosa.

Apabila hal itu terjadi setelah datangnya petunjuk dan pengetahuan, berarti hatinya telah terbalik. Sehingga yang di bawah berada di atas, dan yang di atas menjadi di bawah. Maka, ketika itu musuhnya akan menguasainya dan menggiringnya (mempermainkannya, menghalaunya) kemanapun dia (musuh, ed.) mau. HN-ALF
[Sumber: Ad daau wad dawaa’].

فَصْلٌ

الذُّنُوبُ تَطْبَعُ عَلَى الْقُلُوبِ

وَمِنْهَا: أَنَّ الذُّنُوبَ إِذَا تَكَاثَرَتْ طُبِعَ عَلَى قَلْبِ صَاحِبِهَا، فَكَانَ مِنَ الْغَافِلِينَ.

كَمَا قَالَ بَعْضُ السَّلَفِ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: {كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ} [سُورَةُ الْمُطَفِّفِينَ: 14] قَالَ: هُوَ الذَّنْبُ بَعْدَ الذَّنْبِ.

وَقَالَ الْحَسَنُ: هُوَ الذَّنْبُ عَلَى الذَّنْبِ، حَتَّى يُعْمِيَ الْقَلْبَ.

وَقَالَ غَيْرُهُ: لَمَّا كَثُرَتْ ذُنُوبُهُمْ وَمَعَاصِيهِمْ أَحَاطَتْ بِقُلُوبِهِمْ.

وَأَصْلُ هَذَا أَنَّ الْقَلْبَ يَصْدَأُ مِنَ الْمَعْصِيَةِ، فَإِذَا زَادَتْ غَلَبَ الصَّدَأُ حَتَّى يَصِيرَ رَانًا، ثُمَّ يَغْلِبُ حَتَّى يَصِيرَ طَبْعًا وَقُفْلًا وَخَتْمًا، فَيَصِيرُ الْقَلْبُ فِي غِشَاوَةٍ وَغِلَافٍ،

فَإِذَا حَصَلَ لَهُ ذَلِكَ بَعْدَ الْهُدَى وَالْبَصِيرَةِ انْعَكَسَ فَصَارَ أَعْلَاهُ أَسْفَلَهُ، فَحِينَئِذٍ يَتَوَلَّاهُ عَدُوُّهُ وَيَسُوقُهُ حَيْثُ أَرَادَ.