oleh

Bagimu Negeri Kewajiban Mentauhidkan Rabbi

Benar, kita sama-sama mencintai negeri ini. Bukankah di sini kita bersama memijakkan kaki. Sejak lahir, tumbuh dan berkembang, sama-sama merasakan hembusan udara nyaman di negeri yang menakjubkan.

Negeri ini indah, tak ada yang menyanggah. Justru itu adalah anugerah dari Sang Maha Pemurah, Allah satu-satunya Ilah (yang berhak diibadahi).

Negeri ini adalah karunia Rabbi. Allah Ta’ala Rabbku, Rabb anda, Rabb kita semua. Hanya kepada-Nyalah seharusnya kita menghaturkan sembah.

PadaMu Rabbi, jiwa raga kami. Sembah sujud, syukur, dan penghambaan harus dipersembahkan hanya kepadaNya. Dialah Penguasa semesta yang tak butuh dengan apapun dan siapapun di seantero jagat raya.

Dialah Allah Azza Wa Jalla, satu-satunya pemberi anugerah negeri yang indah. Kita sebagai penduduk negeri ini sepakat mengakui bahwa kemerdekaan menjadi hak kami atas berkat rahmat Ilahi. Pantaskah kita melupakan semua ini?

Laut dan kesatuan bahari yang mengelilingi kita, itu adalah milik-Nya. Keselamatan pelayaran dan berbagai hasil laut yang melimpah, itu pemberianNya.

Tauhidkanlah Rabbi, Allah, dalam ibadah. Jangan persembahkan sedekah laut yang justru penghamburan berbungkus penghambaan.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ

Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah (H.R Muslim)

Sungguh merugi orang yang mendapat laknat Allah. Laknat artinya rahmat tidak mendekat. Kebaikan apa yang bisa diharapkan jika penduduk negeri tidak mendapat rahmat Ilahi?

Daratan yang kita diami, Dialah Sang Pemilik daratan, bahkan Pemilik alam semesta. Dia Maha Tinggi di atas Arsy-Nya, di atas langit, namun Maha Mampu dan Maha Berkuasa menenggelamkan kita ke dalam bumiNya. Allah Ta’ala berfirman :

ءَأَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَآءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ

“Sudah merasa amankah kalian, bahwa Dia (Allah) yang di atas langit tidak akan membuat kalian ditelan bumi ketika tiba-tiba bumi itu berguncang?” (Al-Mulk ayat 16)

Dialah Allah satu-satunya yang punya kekuasaan mutlak dalam mencipta, mengatur, memelihara alam semesta. Maka hanya kepadaNyalah seharusnya segenap ibadah dipersembahkan. Sebutlah ibadah apapun. Itu mutlak hanya untukNya.

Tawakkal kita, perasaan takut dan berharap kita, cinta yang berbalut penghambaan, dan berbagai sinergi anggota tubuh yang menghamba, hanya milik dan boleh tertuju untukNya semata.

Bagimu negeri, tauhidkanlah Rabbi….

Ingatkan kami untuk mensyukuri ini atas limpahan tak pernah putus nikmat dari Ilahi. Mari berkolaborasi, mengupayakan seluruh ibadah terbaik yang bisa kita persembahkan, kepada Allah Sang Pemberi anugerah negeri yang indah.

Ibadah ikhlas hanya untukNya, dengan teladan beribadah hanya melalui Rasul-Nya.