oleh

Nama-Nama Surga di Dalam Al-Quran, Beserta Maknanya

Allah Ta’ala berulang kali menyebutkan tentang surga di dalam al-Quran. Allah Ta’ala menyebutkannya tidak hanya dengan satu nama saja, namun Allah Ta’ala menyebutkan surga dengan beberapa nama. Nama-nama tersebut menggambarkan betapa sempurnanya kenikmatan dan keindahan yang ada di dalamnya.

Nama-Nama Surga di Dalam Al-Quran

Walaupun nama-nama surga berbilang, namun dzat yang dinamakan tetaplah satu, yaitu surga. Berikut ini adalah nama-nama surga yang Allah Ta’ala sebutkan di dalam al-Quran:

Al-Jannah

Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni al-Jannah (surga), mereka kekal di dalamnya.” (al-Baqarah: 82)

Nama ini adalah nama yang umum untuk seluruh tingkatan surga. Makna asal dari kata al-Jannah adalah kebun yang rindang dan tertutup. Adapun untuk surga, maka mencakup seluruh kenikmatan, kebahagiaan, dan seluruh penyejuk pandangan.1

Darus Salam

Allah Ta’ala berfirman:

لَهُمْ دَارُ السَّلَامِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Bagi mereka (disediakan) darussalam (negeri keselamatan/ surga) di sisi Rabbnya. Dialah pelindung mereka sebagai balasan dari amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.” (al-An’am: 127)

Di antara nama surga adalah Darus Salam, Allah Ta’ala menyifati surga dengan nama ini karena para penduduknya telah selamat dari penyimpangan di dunia dengan menapaki jalan yang lurus sesuai ajaran para nabi, sehingga Allah Ta’ala selamatkan mereka di kehidupan akhirat kelak.2

Darul Khuld

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ أَذَلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءً وَمَصِيرًا

“Katakanlah: ‘Apakah (azab) yang demikian itu lebih baik, ataukah Jannatul Khuld (surga yang kekal) yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?’.” (al-Furqan: 15)

Nama surga Darul Khuld bermakna; kekal, abadi, dan para penduduknya tidak akan meninggalkannya selama-lamanya.3

Darul Muqamah

Allah Ta’ala berfirman:

الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ

“Yang menempatkan kami dalam Darul Muqamah (tempat yang kekal / surga) karena karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.” (Fathir: 35)

Darul Muqamah adalah balasan yang Allah berikan karena keutamaan, karunia, dan kasih sayang-Nya kepada para hamba-Nya. Seluruh amalan kita tidak akan mampu mendekati nilai balasan tersebut, terlebih lagi menyamainya.4

Jannatul Ma’wa

Allah Ta’ala berfirman:

عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى

“Di dekatnya ada Jannatul Ma’wa (surga sebagai tempat tinggal).” (an-Najm: 15)

Di antara ulama ada yang menyebutkan bahwa jannatul ma’wa adalah nama surga yang telah dipersiapkan untuk para syuhada’ yang terletak di sisi kanan dari ‘arsy Allah Ta’ala.5 Ada pula yang mengatakan bahwa nama surga jannatul ma’wa mengandung makna tempat tinggal bagi orang-orang yang bertakwa.6

Jannatu ‘Adn

Allah Ta’ala berfirman:

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ

“Bagi mereka) surga ‘Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.” (Fathir: 33)

Makna dari nama surga ‘Adn adalah; tetap tinggal di dalamnya dan tidak akan meninggalkannya.7 Nama surga ini berlaku di setiap tingkatan-tingkatan surga.8

Darul Hayawan

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, jika mereka mengetahui.” (al-Ankabut: 64)

Darul Hayawan disebut sebagai nama surga karena ia mengandung makna abadi yang tidak ada kematian di dalamnya.9

Al-Firdaus

Allah Ta’la berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus sebagai tempat tinggal.” (al-Kahfi: 107)

Pendapat yang paling tepat mengenai nama surga Firdaus adalah, bahwa nama ini digunakan untuk sebuah tingkatan tertinggi di dalam surga, tidak digunakan untuk seluruh tingkatan surga.10

Surga Firdaus adalah perut surga, surga paling tinggi, dan surga yang paling baik.11

Jannatun Na’im

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka Jannatun Na’im (surga-surga yang penuh kenikmatan).” (Luqman: 8)

Allah Ta’ala menyebutkan Jannatun Na’im sebagai nama surga karena didapati berbagai macam kenikmatan di dalamnya dengan berbagai macam jenis seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, bidadari, pemandangan, dan yang lainnya yang belum pernah terbesit di dalam benak seorangpun.12

Al-Maqamul Amin

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di Maqamin Amin (tempat yang aman).” (ad-Dukhan: 51)

Di antara nama surga yang lain adalah al-Maqamul Amin, yang bermakna; para penduduknya tidak merasakan kematian. Mereka tidak keluar darinya. Mereka aman dari berbagai kegelisahan, kesedihan, keletihan, penyakit, mereka juga terjauhkan dari syaithan, gangguannya, dan dari berbagai musibah.13

Penutup

Demikianlah pembahasan kita yang menyebutkan beberapa nama-nama surga yang telah Allah Ta’ala sebutkan di dalam al-Quran. Yang terpenting bagi kita adalah mengimani nama-nama surga tersebut. Mengimani sifat-sifat yang terkandung di dalamnya. Dan mengimani bahwa surga yang didambakan oleh setiap insan telah Allah Ta’ala ciptakan.

Mudah-mudahan Allah Ta’ala memasukkan kita semua diantara hamba-hambaNya yang masuk surga Firdaus tanpa adzab dan tanpa hisab. Dan mudah-mudahan Allah Ta’ala juga memberikan taufikNya kepada kita semua kepada jalan yang dapat mengantarkan kepada surga FirdausNya. Aamiin yaa mujiibas saailiin. AAA-AAP

Penulis: Abdullah Al Atsari

Referensi:

  1. Hadil arwah ilaa biladil afrah karya Imam Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Sa’ad rahimahullah.
  2. Tafsirul qur’anil ‘adzim karya Imam Abul Fida’ Isma’il bin Umar bin Katsir rahimahullah.
  3. Jami’ul bayan ‘an tafsiiri aayil qur’an karya Imam Muhammad bin Jarir ath-Thabari rahimahullah.
  4. Al-Jami’ li ahkamil qur’an karya Imam Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi rahimahullah.

 

Footnotes

  1. Lihat Hadil arwah ila biladil afrah (1/191).
  2. Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/302).
  3. Lihat Hadil arwah ila biladil afrah (1/191).
  4. Lihat Tafsir Ibnu Katsir (6/489).
  5. Lihat Tafsir ath-Thabari (22/518)
  6. Lihat Tafsir al-Qurthubi (17/96)
  7. Lihat Tafsir ath-Thabari (16/423)
  8. Lihat Tafsir al-Qurthubi (14/345)
  9. Lihat Tafsir Ibnu Katsir (6/264)
  10. Lihat Hadil arwah ila biladil afrah (1/192).
  11. Lihat Tafsir Ibnu Katsir (6/182).
  12. Lihat Tafsir Ibnu Katsir 6/332.
  13. Lihat Tafsir Ibnu Katsir 7/240.
join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *