oleh

Adab Menuju Shalat Berjamaah yang Penting Diperhatikan

Di antara adab-adab yang harus diperhatikan oleh seorang muslim adalah adab-adab menuju shalat berjamaah, karena pengamalan terhadap adab-adab ini merupakan salah satu wujud pengagungan terhadap syiar Allah, yaitu shalat lima waktu yang wajib ditunaikan secara berjamaah bagi setiap muslim laki-laki. Apa saja adab-adab tersebut? Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak penjelasan berikut ini.

Syaikh Muhammad bin Sulaiman rahimahullah menjelaskan tentang adab-adab menuju shalat berjamaah, antara lain adalah:

1. Bersuci

Seorang muslim disunnahkan bersuci terlebih dahulu ketika ia keluar menuju shalat berjamaah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‌إِذَا ‌تَوَضَّأَ ‌أَحَدُكُمْ ‌فَأَحْسَنَ ‌وُضُوءَهُ, ثُمَّ خَرَجَ عَامِدًا إِلَى الْمَسْجِد

“Apabila salah seorang di antara kalian berwudhu, maka hendaknya ia memperbagus wudhunya, kemudian dia keluar dengan tujuan untuk ke masjid.”1

Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa yang sunnah adalah bersuci di rumah.”2

Bersuci juga termasuk salah satu syarat sahnya shalat sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَا ‌يَقْبَلُ ‌اللَّهُ ‌صَلَاةَ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

“Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima shalat seorang hamba yang berhadats (tidak bersuci) sampai dia berwudhu.”3

2. Membaca Doa Keluar Rumah

Di antara sunnah dan adab-adab yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berdoa ketika hendak keluar rumah, yaitu:

بِسْم اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا باللَّهِ

“Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata.”4


Baca juga : Shalat Berjamaah di Masjid Menunjukkan Keimanan


3. Berjalan Dengan Tenang dan Tidak Tergesa-Tergesa

Seorang muslim ketika hendak pergi ke masjid hendaknya berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-tergesa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِذَا سَمِعتُم الْإِقَامَة فَامْشُوا وَعَلَيكُم السَّكِينَةَ

“Apabila kalian mendengar adzan dikumandangkan, maka hendaknya kalian berjalan dengan tenang.”5

Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berjalan menuju masjid beliau memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membaca doa berikut,

اللَّهُمَّ ‌اجْعَلْ ‌فِي ‌قَلْبِي ‌نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا

“Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di penglihatanku cahaya, di pendengaranku cahaya, di kananku, kiriku, atasku, bawahku, di depanku, dan di belakangku cahaya, serta jadikanlah untukku cahaya.”6

Berjalan dengan tenang juga memiliki sebuah keutamaan yang besar yaitu, Allah ‘Azza wa Jalla akan menaikkan derajatnya serta menggugurkan dosa-dosanya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إذَا تَوَضَّأَ , فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ. ثُمَّ خَرَجَ إلَى الْمَسْجِدِ لا يُخْرِجُهُ إلا الصَّلاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إلا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ , وَحُطَّ عَنْهُ خَطِيئَةٌ

“Apabila seseorang berwudhu maka hendaknya ia memperbagus wudhunya kemudian dia keluar menuju masjid, dan tiada tujuan lain kecuali untuk shalat, maka tidaklah satu langkah yang ia ayunkan melainkan Allah akan menaikkan derajatnya sekaligus menggugurkan dosa-dosanya.”7

4. Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Hendak Masuk Masjid

Seorang muslim hendaknya mendahulukan kaki kanan ketika hendak masuk masjid, hal tersebut termasuk adab yang baik, sekaligus sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah mengatakan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai untuk memulai bagian kanan pada perbuatan beliau, karena kemuliaan tangan kanan tersebut.”8

Di antara doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak masuk masjid adalah,

بِسْمِ اللَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ((اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ))

“Dengan menyebut nama Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.9

5. Menunaikan Shalat Tahiyyatul Masjid

Termasuk adab-adab yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menunaikan shalat tahiyyatul masjid sebanyak dua rakaat sebelum duduk.

Hal ini termasuk sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

إِذَا دَخَلَ ‌أَحَدُكُمُ ‌المَسْجِدَ، ‌فَلَا ‌يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ

“Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya dia tidak duduk sampai dia menunaikan shalat dua rakaat terlebih dulu.”10


Baca juga : Adab Menuju Masjid Sesuai Sunnah


6. Mengindari Perkataan Sia-Sia

Seyogyanya bagi seorang muslim untuk menghindari obrolan-obrolan yang tidak bermanfaat. Alangkah baiknya jika ia manfaatkan kesempatan tersebut untuk amalan shalih seperti:

  • Berdoa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memperbanyak doa. Termasuk waktu yang tepat untuk seseorang memanjatkan doa adalah  ketika menunggu iqamah setelah dikumandangkannya adzan, karena antara waktu antara adzan dan iqamah adalah waktu mustajab (dikabulkannya do’a).

Sebagaimana sabda beliau,

الدُّعَاءُ يَيْنَ الأَذَانِ وَالِإقَامَةِ لَا يُرَدُّ

“Doa yang dipanjatkan di antara waktu adzan dan iqamah tidak akan tertolak.”11

Di sisi lain, doa termasuk di antara amalan yang mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَيْسَ شَيْءٌ ‌أَكْرَمَ ‌عَلَى ‌اللهِ ‌مِنَ ‌الدُّعَاءِ

“Tidak ada amalan yang lebih mulia di sisi Allah selain doa.”12

  • Berdzikir

Berdzikir merupakan salah satu amalan yang dapat menggugurkan dosa-dosa seorang hamba. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‌مَنْ ‌قَالَ: ‌سُبْحَانَ ‌اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، حُطَّتْ خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ

“Barangsiapa yang mengatakan subhanallah wa bihamdih (Maha Suci Allah dan Segala Puji milik-Nya) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka gugurlah dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.”13

  • Membaca al-Qur’an

Membaca al-Qur’an merupakan amalan mulia yang mendatangkan pahala besar di sisi Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ ‌قَرَأَ ‌حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (al-Qur’an), maka dia akan mendapatkan satu kebaikan. Dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim (bacaan awal surat) satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.”14

Demikianlah sekilas tentang adab-adab menuju shalat berjamaah yang bisa kami sajikan pada artikel ini. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan kepada kita semua taufik dan hidayah-Nya untuk senantiasa istiqamah dan konsisten di atas amal kebaikan. Aamiin. UAA-AAA/AAK

Penulis: Abu Hafsin Umar Abdul ‘Aziz

Referensi:

  1. Adabul Masyyi ilash Shalah karya Syaikh Muhammad bin Sulaiman rahimahullah.
  2. Syarah Adabul Masyyi ilash Shalah karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah.
  3. Sunan at-Tirmidzi karya Imam Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa rahimahullah.
  4. Shahih al-Adabul Mufrad karya Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah.

Footnotes

  1. HR. at-Tirmidzi no.381 dari sahabat Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu.
  2. Syarah Adabul Masyyi ilas shalah (hlm. 9) karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah.

    هذا الحديث دل على أن السنة أن يتطهر في داره

  3. HR. al-Bukhari no.530 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
  4. HR. Abu Dawud 4/325 dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
  5. HR. Abu Dawud no.2412 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
  6. HR. al-Bukhari di dalam shahihnya, no.6316
  7. HR. al-Bukhari no.447 di dalam shahihnya dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
  8. Syarah Adabul Masyyi ilas shalah (hlm.12) karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah.

    والنبي صلى الله عليه وسلم كان يعجبه التيمن في شأنه كله وتقديم اليمنى هنا لشرفه،

  9. HR. Muslim 1/494 dari shahabiyah Fathimah radhiyallahu ‘anha.
  10. HR. al-Bukhari no.1110 dari sahabat Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu.
  11. HR. an-Nasa’i no. 9814 dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
  12. HR. al-Bukhari dalam Shahih al-Adabul Mufrod no.712 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
  13. HR. al-Bukhari no.6405 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
  14. HR. at-Tirmidzi no.2910 dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.