oleh

Kenapa Tidak Sah Shalat Tanpa Wudhu?

-Fatwa-1,029 views

Para pembaca website IslamHariIni.com yang semoga dirahmati Allah Ta’ala. Pada kesempatan kali ini, kami ingin menampilkan fatwa terkait shalat yang dikerjakan tanpa wudhu. Apakah shalat tersebut sah? Mari simak ulasan berikut.

Pertanyaan Seorang yang Lupa Berwudhu di Saat sedang Shalat

Sebuah pertanyaan ditujukan kepada asy-Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah hafizhahullah,

Aku shalat di shaf pertama berada di belakang Imam dan telah melakukan satu rakaat. Namun aku teringat bahwa wudhuku telah batal. Aku tak mengerti apa yang harus aku lakukan dalam keadaan aku berada di shaf pertama. Maka akupun menyempurnakan shalat bersama para jamaah.

Berilah aku faedah. Apa yang seharusnya aku lakukan disaat teringat bahwa wudhuku telah batal? Apakah shalatku sah atau tidak pada saat aku tidak melangkahi pundak-pundak manusia? Berilah aku faedah barakallahu fikum”

Jawaban Beliau hafizhahullah

Shalatmu tidaklah sah dalam keadaan apapun. Karena selama engkau dalam keadaan tidak memiliki wudhu, maka tidak sah shalat yang engkau lakukan. sebagaimana dalam perkataan Allah Ta’ala,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan usaplah kepalamu dan (basuhlah) kedua kakimu hingga kedua mata kaki.” (al-Maidah: 6)

Begitu pula sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

“Allah Ta’ala tidak menerima shalat salah seorang diantara kalian jika ia berhadats sampai ia berwudhu.”1

Sehingga shalat tanpa wudhu yang engkau kerjakan tidaklah sah. Begitupula perbuatanmu melanjutkan shalat setelah mengetahui bahwa engkau tidak di atas thaharah merupakan kesalahan besar. Semestinya saat itu wajib bagimu untuk berpaling dan keluar dari masjid untuk berwudhu, kemudian kembali untuk mendapatkan shalat berjamaah yang tersisa.

Inilah yang wajib engkau lakukan. Adapun jika engkau terus berada di shaf pertama dalam keadaan tanpa wudhu dan engkau shalat bersama jama’ah, maka ini merupakan kesalahan besar dan janganlah engkau mengulanginya kembali. Tidak mengapa bagimu untuk keluar dan meninggalkan shaf pertama. Jika ada celah tanpa engkau harus memotong shaf, maka keluarlah dari situ. Adapun jika tidak ada celah, maka keluarlah walaupun harus memotong shaf. Karena engkau mendapatkan udzur dalam kondisi ini. Tidak ada dosa bagimu (karena memotong shaf saat keluar). Adapun jika engkau meneruskan shalat tanpa wudhu, engkau ruku’ dan sujud, maka ini tidak boleh. Ini merupakan kesalahan yang besar.2

Seorang yang Lupa Berwudhu ketika Selesai Shalat

Begitu juga sebuah pertanyaan pernah diajukan kepada Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi, dengan konteks pertanyaan sebagai berikut,

Aku pernah shalat berjama’ah. Tatkala selesai shalat, aku teringat bahwa sebenarnya aku belum berwudhu. Apakah aku harus berwudhu dan mengulangi shalat yang telah aku lakukan atau tidak?

Komite Tersebut Menjawab

“Wudhu merupakan salah satu syarat sah shalat.3 Karena Allah Ta’ala memerintahkan untuk berwudhu sebelum melaksanakan shalat. Allah Ta’ala berkata,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu hingga kedua mata kaki.” (al-Maidah: 6)

Telah shahih bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Allah Ta’ala tidak menerima shalat salah seorang diantara kalian jika ia berhadats sampai ia berwudhu.4

Atas dasar itu, shalatmu yang engkau kerjakan karena lupa bersuci (berwudhu) tidak sah. Karena salah satu syaratnya tidak terpenuhi. Maka wajib bagimu untuk mengulangi shalat tersebut setelah engkau berwudhu sesuai tuntunan syariat. Tidak ada dosa atasmu pada shalat tanpa wudhu yang engkau lakukan, karena engkau diberi udzur syar’I disebabkan lupa.”5

Kesimpulannya, apabila seseorang melakukan shalat tanpa wudhu maka shalat tersebut tidak sah. Wajib baginya untuk berwudhu dan mengulangi shalatnya.

Demikianlah beberapa fatwa para ulama berkaitan dengan masalah shalat tanpa wudhu. Semoga bisa bermanfaat dan memberikan pencerahan dan tambahan ilmu bagi kaum muslimin…Amin!

Wallahu’alam (ARM/LTC/IWU)

Alih Bahasa: Ahmad Rifqi. M

Referensi:

  • Majmu’ Fatawa karya Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah hafizhahullah.

  • Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta’, Majmuah ats-Tsaniyah.

Baca juga: Bolehkah Sekali Berwudhu Untuk 2 Kali Shalat atau Lebih?


Footnotes

  1. HR. al-Bukhari no. 6954 dan Muslim no. 225 dalam sahih keduanya, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu
  2. Majmu’ Fatawa Syaikh Shalih bin Fauzan (1/255)

    سؤال: أقيمت الصلاة وأنا في الصف الأول من الصلاة، وخلف الإمام صليت ركعة واحدة، لكنني تذكرت أن وضوئي قد انتقض، ولم أدر ماذا أفعل وأنا في الصف الأول فأكملت معهم الصلاة أفيدوني ماذا كان يجب عليّ حينما ذكرت أن الوضوء قد انتقض أن أفعل؟ وهل صلاتي صحيحة في تركي لتخطي رقاب الناس، أو أنها غير صحيحة؟ أفيدوني بارك الله فيكم.

    الجواب: صلاتك غير صحيحة على كل حال؛ لأنه ما دام أنك: على غير وضوء فلا تصح منك الصلاة، كما في قوله تعالى: {يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ} [المائدة: ٦] ، وقوله صلى الله عليه وسلم: «لا يقبل الله صلاة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ» ، فصلاتك بدون وضوء غير صحيحة، وما فعلته من الاستمرار في الصلاة بعد علمك أنك لست على طهارة هذا خطأ كبير، كان الواجب عليك أن تنصرف، وأن تخرج من المسجد وأن تتوضأ وترجع لإدراك ما بقي من الصلاة مع الجماعة، هذا هو الواجب عليك، أما أن تستمر في الصف وأنت على غير طهارة، وتصلي مع الناس وأنت على غير طهارة فهذا خطأ كبير لا تعد لمثله، ولا حرج عليك إذا خرجت وتركت الصفوف، إن كان هناك فرج من غير أن تخترق الصفوف، فاخرج منه، وإلا اخرج ولو اخترقت الصفوف؛ لأنك معذور في هذا، لا حرج عليك في هذا، أما أن تستمر وأنت على غير طهارة وتركع وتسجد، هذا لا يجوز، هذا خطأ كبير

  3. Lihat artikel kami yang berjudul, Mengenal Syarat-syarat Shalat.
  4. HR. al-Bukhari no. 6954 dan Muslim no. 225 dalam sahih keduanya, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.
  5. Lajnah ad-Daimah lil Buhuts Ilmiyah wal Ifta’, Majmuah ats-Tsaniyah, soal pertama dari fatwa no. 20243.

    س ١: إنني صليت مع جماعة، وعند انتهاء الصلاة تذكرت أنني على غير وضوء، فهل أتوضأ وأعيد الصلاة رغما من الصلاة التي صليتها أم لا؟»

    ج ١: الوضوء شرط من شروط صحة الصلاة، لأمر الله تعالى بالوضوء للصلاة، قال تعالى: {يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ} (١) الآية، ولما صح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: «لا يقبل الله صلاة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ (٢) » رواه الإمام أحمد والبخاري ومسلم وأبو داود والترمذي، وعلى ذلك فإن صلاتك وأنت على غير طهارة نسيانا منك تعتبر باطلة؛ لفقدها شرطا من شروطها، فيجب عليك قضاؤها بعد أن تتوضأ لها الوضوء الشرعي، ولا إثم عليك في صلاتك بدون وضوء؛ لأنك معذور بالنسيان.