oleh

Mengenal Tradisi Masa Jahiliyah Bag. 1

Pentingnya Mengenal Tradisi  Masa Jahiliyah

Mengetahui tradisi di masa Jahiliyah adalah hal yang penting. Sebab tradisi Jahiliyah bertolak belakang dengan Islam. Bahkan tujuan diutusnya Rasul membawa Islam adalah untuk menyelisihi adat Jahiliyah yang buruk itu.

Setidaknya ada dua poin yang bisa kita petik dari mengenal masa Jahiliya:

  1. Dengan mengenal Jahiliyah kita akan mengetahui hakikat Islam.

    Karena suatu perkara bisa dikenali dengan mengetahui lawannya. Sebagaimana pepatah arab mengatakan, “Sesuatu akan nampak indah dengan melihat kebalikannya.”1 Lainnya mengatakan, “dengan adanya kontradiksi maka akan tersingkap hakikat perkara-perkara2

    Jika kita ingin mengetahui indahnya Islam, maka kita perlu mengerti kelamnya masa Jahiliyah sebelum Islam.

  2. Menjaga diri agar tidak terjerumus padanya.

    Seorang yang tidak tahu-menahu tentang tradisi Jahiliyah tentu akan mudah terjatuh padanya. Dinukilkan dari Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan,

    إِنَّمَا تُنْقَضُ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً، إِذَا نَشَأَ فِي الْإِسْلَامِ مَنْ لَا يَعْرِفُ الْجَاهِلِيَّةَ

    “Sungguh tali Islam akan terurai seutas demi seutas, jika ada di dalam Islam orang-orang yang tidak mengerti masa Jahiliyah.” (Dinukil oleh Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah al Harrani  di dalam Majmu’ Fatawa [jilid 10, hlm 301] dan Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Sa’d al-Zar’i al-Dimashqi  di dalam kitab Madarij as-Salikin [jilid 1, hlm 351] rahimahumallahu)

    Pepatah arab juga mengatakan,

    عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ * لَكِنْ لِتَوَقِيهِ

    وَمَنْ لاَ يَعْرِفُ الخَيْرَ * مِنْ الشَّرِّ يَقَعُ فِيهِ

    Aku mengetahui keburukan bukan untuk dilakukan tetapi untuk menghindarinya.

    Barangsiapa tidak mengetahui keburukan, ia akan terjatuh padanya.

    Jika Islam adalah kebaikan terbesar yang Allah karuniakan, berarti Jahiliyah adalah keburukan terbesar. Dengan mengenali masa Jahiliyah kita bisa terhindar dari keburukan yang terbesar. Walhamdulillah.

Apa itu Jahiliyah?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata Jahiliyah artinya kebodohan. Seorang yang jahil adalah orang yang tidak mengerti tentang agama3.

Imam an-Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa yang dimaksud dengan masa Jahiliyah adalah masa sebelum datangnya Islam4. Dalilnya adalah perkataan shahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang artinya, “dahulu di masa Jahiliyah aku mendengar ayahku berkata, ‘tuangkanlah (khamer) satu gelas penuh untuk kami!” (HR. Bukhari)5.

Jenis-jenis Jahiliyah

Para ulama membagi Jahiliyah menjadi dua jenis,

  1. Jahiliyah mutlak atau umum.

    Jahiliyah mutlak atau umum. yaitu masa sebelum diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

    {وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُولَى}

    “Jangan kalian (kaum wanita) bersolek sebagaimana pada masa Jahiliyah yang pertama.” (al-Ahzab: 33)

    Qatadah rahimahullah menerangkan, “hal itu terjadi sebelum datangnya Islam.”6

  2. Jahiliyah muqayyad atau akhir.

    Jahiliyah muqayyad atau akhir yaitu Jahiliyah yang terjadi setelah diutusnya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maksudnya adalah perilaku di masa Jahiliyah yang menjadi tradisi pada suatu daerah atau perseorangan setelah diutusnya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Asy-Syaukani rahimahullah menerangkan, yang dimaksud dengan Jahiliyah akhir adalah perkataan dan perbuatan di masa Islam yang serupa dengan perilaku orang-orang di masa Jahiliyah.7
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada salah seorang shahabat,

    إنك امرؤ فيك جاهلية

    “Pada dirimu ada sifat Jahiliyah.” (HR. Bukhari di dalam shahihnya no. 1282)

Apa Hukum Meniru Perangai Jahiliyah?

Setiap perkara yang disifati dengan Jahiliyah adalah tercela. Di dalam Al Quran kata Jahiliyah banyak disebutkan dalam konteks celaan. Diantaranya firman Allah ‘Azza wa Jalla,

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

“Apakah hukum Jahiliyah yang kalian kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumnya dibandingkan Allah bagi orang-orang yang yakin?” (al-Maidah: 50)

Juga firman-Nya Ta’ala,

يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ

“Mereka berprasangka terhadap Allah dengan persangkaan Jahiliyah.” (Ali Imran: 154)

Dengan meniru perangai Jahiliyah berarti telah meniru perangai yang dicela Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lebih dari itu, seorang yang meniru perangai Jahiliyah bisa digolongkan sebagai kaum Jahiliyah pula. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

«مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ»

“Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk golongannya.” (HR. Abu Dawud no. 4031 dan Ahmad no. 5114)

Bersemangat Mempelajari Agama

Sebagai seorang muslim yang ingin menjaga keutuhan iman tentu khawatir terjatuh pada perkara Jahiliyah. Diantara sebab yang paling kuat untuk terhindar darinya adalah banyak mendalami ilmu agama. Semakin kuat ilmu agama maka akan semakin mudah menghindari kebiasaan Jahiliyah.

Oleh karenanya seorang yang hendak diberi kebaikan oleh Allah maka akan dipahamkan tentang urusan agamanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهُّ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya maka akan dipahamkan tentang agama.” (HR. Tirmidzi no. 2645, ad-Darimi no. 231 dan Ahmad no. 2790, shahih)

Demikian sekelumit tentang Jahiliyah, selanjutnya akan dipaparkan aneka ragam tradisi di masa Jahiliyah pada bagian berikutnya -InsyaAllah-. FAI.

footnote:

1 Disebutkan oleh al-Munjabi.

2 Disebutkan oleh Abu Thayib al-Mutanabbi di dalam kasidah yang memuji Harun bin Abdul Aziz.

3 KBBI, Tim Pustaka Gama, hlm 354.

4 Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim (jilid 2, hlm 110) karya an-Nawawi, teks asli sebagai berikut,

المراد بالجاهلية الفترة قبل الإسلام

5 HR. Bukhari (4/236):

سمعت أبي يقول في الجاهلية: اسقنا كأسا دهاقا

6 Tafsir al-Baghawy (4/528):

هي ما قبل الإسلام

7 Disadur dari perkataan beliau di dalam Fathul Qadir (4/528):

ويمكن أن يراد بالجاهلية الأخرى ما يقع في الإسلام من التشبه بأهل الجاهلية بقول أو فعل