oleh

6 Keutamaan Shalat Sunnah

Keutamaan shalat sunnah – Ketahuilah wahai saudara seiman yang semoga Allah berkahi umur kita semua. Bahwasannya shalat sunnah memiliki banyak keutamaan yang patut diketahui oleh setiap muslim. Berikut ini diantara keutaman shalat sunnah:

  1. Shalat sunnah sebagai penyempurna pahala shalat wajib pada hari kiamat.

    Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam :

    إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، قَالَ: ” يَقُولُ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ: انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا؟ فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً، وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا، قَالَ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ، قَالَ: أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِالحَدِيْث

    “Sesungguhnya pertama kali yang dihisab dari amalan hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Nabi menuturkan: Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat-Nya (dan Dia lebih tau dari pada malaikat): ”Wahai malaikat lihatlah pada amalan shalat hamba-Ku ini, apakah pahala shalatnya sempurna ataukah kurang? Maka jika sempurna, catatlah sebagai shalat yang sempurna. Dan jika ada suatu kekurangan padanya, maka lihatlah pada shalat sunnahnya, jika ia memiliki pahala shalat sunnah, sempurnakanlah pahala shalat wajibnya dengan shalat sunnahnya… Al Hadits. [HR. Ahmad, Abu Dawud, At tirmidzi dan selainya. Dishohihkan oleh Al-Hakim dalam kitabnya (al-mustadrok 1/262)]

  2. Shalat sunnah merupakan amalan yang paling Allah cintai.

    Sebagaimana hadits dari Ma’dan bin Abi Tholhah Alya’muriy radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Al Imam Muslim. Suatu kali dia berkata:“Aku bertemu sahabat yang benama Tsauban pembantu baginda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akupun bertanya: beritahu aku sebuah amalan yang jika aku mengamalkannya Allah akan memasukkanku kedalam surga!?.”

    Dalam riwayat yang lain: “Aku mengatakan: amalan apa yang paling Allah cintai? Kemudian dia pun terdiam. Hingga aku bertanya tiga kali. Lalu diapun menuturkan: “Aku pernah menanyakan hal ini kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliaupun bersabda:

    «عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ، فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً، إِلَّا رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً»

    ”Hendaknya engkau perbanyak sujud (shalat sunnah, pen) kepada Allah. Maka sesungguhnya tidaklah engkau sujud kepada Allah dengan satu sujud melainkan pasti Allah akan mengangkat satu derajatmu dan menghapus darimu satu kesalahanmu ”.

    Berkata Ma’dan: kemudian aku bertemu dengan seorang shahabat yang bernama Abu Darda’ dan aku bertanya perihal tersebut. Maka beliau pun menjawab sebagaimana jawaban Tsauban. [HR.Muslim dalam kitab as-shalat]

  3. Shalat sunnah menjadi sebab seorang hamba mendapatkan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

    “Dan senantiasa hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan shalat sunnah hingga Aku pun mencintainya”. [HR. Bukhari dari shabat yang mulia Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-]

  4. Shalat sunnah menjadi sebab diangkatnya derajat seorang hamba.
  5. Shalat sunnah menjadi sebab dihapuskannya dosa-dosa kecil.

    Kedua poin ini sebagaimana yang disebutkan pada hadits:

    «عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ، فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً، إِلَّا رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً»

    ”Hendaknya engkau perbanyak sujud (shalat sunnah, pen) kepada Allah. Maka sesungguhnya tidaklah engkau sujud kepada Allah dengan satu sujud melainkan pasti Allah akan mengangkat satu derajatmu dan menghapus darimu satu kesalahanmu ”.

  6. Shalat sunnah menjadi sebab masuk surga.

    Sebagaimana yang disebutkan di dalam shahih muslim dari sahabat Rabi’ah bin Ka’ab bin Malik Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu. Beliau berkata :

    (( كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي: «سَلْ» فَقُلْتُ: أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ. قَالَ: «أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ» قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ. قَالَ: «فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ ))

    “Pernah suatu kali aku bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka aku mengambilkan air wudhu untuk beliau dan kebutuhan beliau. Lantas beliau berkata kepada ku : “Mintalah sesuatu yang engkau inginkan”. Akupun menjawab: aku ingin bersamamu di surga wahai Rasulullah. Rasulullah menimpali : ”apa tidak ada yang lain?”. Itu yang aku inginkan, tegasku. Beliau pun menjawab: “Maka bantulah aku dengan memperbanyak sujud (shalat sunnah,pen)”. [H.R Muslim]

    Tentunya ketika seorang muslim telah mengetahui keutamaan sebuah amalan, hatinya pun akan tergerak untuk berusaha mengetahui dan berupaya mengamalkan apa yang telah dia ketahui. Bukan begitu wahai saudara ku? Ya, demikianlah bukti adanya keimanan di dalam hati.

    Saudara pembaca islamhariini.com yang semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati kita semua. Kita pasti bertanya-tanya apa itu shalat sunnah dan ada berapa jenisnya?. Maka insyaallah penjelasannya akan kami paparkan/ulas pada edisi yang akan datang biiznillah. Baarakallohufiykum (semoga Allah memberkahi kalian).

Baca juga: Anjuran Shalat Sunnah Antara Adzan dan Iqamat

Tersisa sebuah faedah yang disebutkan para ulama bahwa lafazh (kata) sujud pada hadis diatas, yang dimaukan adalah shalat sunnah karena beberapa hal:

  1. Sujud tanpa shalat atau sebab lainya tidak dianjurkan kecuali ada sebab yang mengharuskan seperti sujud tilawah atau sujud syukur, karena sujud yang dimaksudkan dalam hadist ini adalah memperbanyak shalat sunnah.
  2. Sujud merupakan amalan yang paling banyak dilakukan dalam shalat.
  3. Sujud merupakan amalan inti didalam shalat. Hal ini merupakan bentuk realisasi dari sebuah penghambaan yang diiringi dengan rasa cinta, harapan, takut serta kerendahan dan kehinaan seorang hamba di hadapan Sang Pencipta (Allah Subhanahu wa Ta’ala).
  4. Sujud adalah saat paling dekat antara seorang hamba dengan Allah Ta’ala. Sebagaimana bimbingan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memperbanyak doa ketika sujud. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ، وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ»

“Saat terdekat seorang hamba dengan Rabbnya di kala sujud, maka perbanyaklah padanya doa”. [HR. Muslim]

Jikalau ada sebuah pertanyaan, kenapa yang dimaukan dengan lafazh (kata) sujud bukan shalat wajib?. Maka jawabannya dikarenakan setiap muslim diwajibkan untuk menunaikan shalat wajib. Sedangkan dalam hadis tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membimbing shabatnya pada sebuah amalan yang lebih khusus agar dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Allahu a’lam.HW.

Keutamaan Shalat Sunnah