oleh

Bacaan Saat Mendengar Adzan dan Keutamaannya

-Fiqih-3,256 views

Pembaca sekalian yang semoga dirahmati Allah Ta’ala, dzikir yang dibaca oleh seorang muslim tatkala mendengar adzan adalah mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh sang muadzin dalam adzannya. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits:

إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ المُؤَذِّنُ

Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh sang muadzin” (HR.Bukhari no: 611 dari shahabat Abu Sa’id al-Khudry radhiyallahu ‘anhu)

Bacaan Saat Mendengar Adzan dan Keutamaannya

Bacaan saat mendengarkan adzan adalah sebagaimana dalam hadits di atas, namun terdapat pengecualian pada lafadz حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ dan lafadz حَيَّ عَلَى الْفَلَاح . Jika muadzin mengucapkan kedua lafadz ini maka hendaklah yang mendengar membaca لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ. Jika dia mengucapkan semua ini dengan tulus dari hatinya maka balasan baginya adalah al jannah. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi:

إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

((Apabila muadzin mengucapkan: “Allahu Akbar Allahu Akbar” kemudian salah seorang dari kalian juga mengucapkan, “Allahu Akbar Allahu Akbar”. Ketika sang muadzin mengucapkan, “Asyhadu alla ilaaha illallah”, kemudian orang tadi mengucapkan “Asyhadu alla ilaaha illallah”. Jika muadzin mengucapkan, “Asyhadu anna Muhammadar rasulullah”, kemudian dia juga mengucapkan, “Asyhadu anna Muhammadar rasulullah”. Ketika sang muadzin mengucapkan, “Hayya ‘alas sholaah, maka dia mengucapkan, “la hawla wa la quwwata illa billah”. Sang muadzin mengucapkan: “hayya alal falaah” kemudian dia mengucapkan, “la hawla wa la quwwata illa billah”. Saat muadzin mengucapkan, “Allahu Akbar Allahu Akbar” kemudian dia mengucapkan: “Allahu Akbar Allahu Akbar”. Ketika muadzin mengucapkan, “La ilaaha illallah”, kemudian dia mengucapkan, “La ilaaha illallah”, semua itu ia ucapkan dan ikuti dengan tulus dari hatinya niscaya dia akan masuk jannah)). (HR. Muslim no: 385 dari shahabat Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu)

Lalu, apa yang diucapkan oleh seorang muslim apabila mendengar sang muadzin mengucapkan:

الصَلاَ ةُ خَيُرٌ مِنَ النَوْمِ tatkala mengumandangkan adzan fajr? Ulama menjelaskan bahwa seorang muslim tetap mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh sang muadzin, yaitu mengucapkan: الصَلاَ ةُ خَيُرٌ مِنَ النَوْمِ . (Syarhul mumthi’ ala zaadil mustaqni’ karya Asy Syaikh Muhammad bin Shalih).

Para pembaca sekalian yang semoga dirahmati Allah Ta’ala, demikianlah dzikir yang sudah selayaknya dibaca oleh setiap muslim setiap kali mendengarkan seruan adzan yang mempunyai keutamaan yang sangat besar. Semoga Allah ta’ala memudahkan kita untuk senantiasa mengamalkannya. Amin. (ID)