oleh

Akhir Tragis Seorang Pengganggu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Tafsir Surat al-Masad)

Para pembaca sekalian yang semoga dirahmati oleh Allah Ta’ala, kali ini kami ingin menyuguhkan sedikit faedah tentang tafsir surat al-Masad, sebuah surat yang terdiri dari 5 ayat. Surat ini termasuk surat makiyah (yang turun sebelum hijrah) secara ijma’ (kesepakatan para ulama),1

Sebab Turunnya Surat al-Masad

Dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata ketika turunnya ayat yang menyatakan, “Berikan peringatan kepada sanak familimu serta kepada sukumu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar lalu naik ke bukit Shafa dan berteriak memanggil, seraya berkata, “ya shabahaah”.

Akhirnya manusia berkumpul menuju Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa pendapat kalian apabila aku beritakan bahwa pasukan berkuda akan keluar dari lereng gunung ini, apakah kalian membenarkanku? Mereka menjawab, kami tidak mengetahui engkau pernah berdusta.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “Maka sesungguhnya aku adalah orang yang memberikan peringatan kepada kalian, bahwa di hadapan kalian terdapat adzab.” Maka Abu Lahab berkata, “Celaka engkau (wahai Nabi) hanya karena ini engkau kumpulkan kami?” Kemudian Abu Lahab berdiri dan turunlah surat ini. “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” 2

Pada tafsir yang lain disebutkan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di atas bukit Marwah seraya menyeru, “Wahai keluarga Ghalib.” Maka mereka mendekat kepada Nabi. Kemudian Nabi menyeru kembali, “Wahai keluarga Luai.” Maka berangkatlah suku Ghalib. Maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam terus menyeru mereka hingga terakhir keluarga Qushai.

Lantas Abu Lahab berkata, “Ini adalah Qushai telah mendatangimu, maka apa keperluanmu kepada mereka? Maka Nabi menjawab, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memerintahkanku untuk memberikan peringatan kepada kerabat dekatku, maka aku telah menyampaikannya.” Abu Lahab menimpali, “Apakah hanya karena ini engkau mengumpulkan kami? Celaka engkau.” Maka Allah Ta’ala  menurunkan ayat pertama surat al-Masad.

تَبَّتْ يَدا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sungguh celaka.” (al-Masad:1) 3


Baca Juga: Sejarah Peradaban Islam dari Tahun ke Tahun


Kandungan dari Tafsir Surat al-Masad per Ayat

Berikut kami akan membawakan tafsir para ulama ahli tafsir terkait tafsir per ayat dari surat al-Masad

Ayat Pertama

 تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” (al-Masad:1)

Terkait ayat di atas, berkata Imam al-Baghawi rahimahullah,

“Yaitu, merugi serta celaka kedua tangan Abu Lahab. Di sini Allah Ta’ala mengabarkan dengan kedua tangan Abu Lahab, namun yang dimaksudkan adalah dirinya. Hal ini sebagaimana kebiasaan kalangan arab, mereka menghikayatkan sesuatu dengan sebagian dari sesuatu tersebut. 4

Ayat Kedua

مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (Al-Masad:2)

Berkata asy-Syaikh as-Sa’di rahimahullah, seorang pakar tafsir terkemuka,

Yaitu (tidak bermanfaat) apa yang ia miliki dan yang menjadikan ia durhaka, tidak pula apa yang ia usahakan. Sehingga itu semua tidak bisa menolak sedikitpun dari adzab Allah Ta’ala ketika adzab tersebut turun.” 5

Sebagian ahli tafsir juga menafsirkan (وما كسب ) “Apa yang ia usahakan.” adalah anak-anak dari Abu Lahab. Tafsir ini datang dari Aisyah, Mujahid, Atha’, Ibnu Sirin dan yang lainnya. 6

Ayat Ketiga

سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

“Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” (Al-Masad:3)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas,

Yaitu api yang membara, menyala-nyala dan sangat membakar.” 7

Ayat Keempat

وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.” (Al-Masad:4)

Istri Abu Lahab adalah Ummu Jamil Arwa’ binti Harb bin Umayyah. Ia adalah saudari dari shahabat Abu Sufyan radhiyallahu ‘anhu. 8

Dahulu Ummu Jamil sering membawa duri dan batang kayu yang ia lemparkan di jalan yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya lalui agar melukai mereka. Ia juga berjalan ditengah-tengah manusia dengan menyebarkan namimah dan permusuhan. 9

Bahkan ia juga membantu suaminya atas kekufuran, penolakan dan penentangannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga pada hari kiamat kelak ia juga membantu dalam mengadzab suaminya di api neraka dengan melemparkan kayu bakar kepadanya. 10

Ayat Keempat

فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ 

Yang di lehernya ada tali dari sabut.” (Al-Masad: 5)

Berkata Imam al-Baghawi rahimahullah menafsirkan (المسد) pada ayat di atas,

سِلْسِلَةٌ مِنْ حَدِيدٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا، تَدْخُلُ فِي فِيهَا وَتَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهَا، وَيَكُونُ سَائِرُهَا فِي عُنُقِهَا

“Yaitu rantai yang terbuat dari besi, panjangnya 70 dzira’. Rantai ini masuk melalui mulutnya dan keluar dari duburnya sedangkan sisanya berada di lehernya.” 11

Demikian yang bisa kami nukilkan dari tafsir para ulama terkait surat al-Masad. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dan ibrah dari apa yang dirasakan oleh kaum terdahulu. Amiin. FQM-AAA-AAK

Referensi:

  1. Gharibul Quran li Ibni Qutaibah karya Abu Muhammad Abdullah bin Muslim bin Qutaibah Ad-Dainuri (W. 276 H)
  2. Tafsir Ibnu Abi Hatim karya Abu Muhammad Abdurrahman bin Muhammad bin Idris bin al-Mudzir at-Tamimi al-Handzali ar-Razi Ibnu Abi Hatim (W. 327 H)
  3. Ma’anil Qur’an lil Farra’ karya Abu Zakaria Yahya bin Ziyad bin Abdullah bin Mandzur Ad-Dailami al-Farra’ (W. 207 H)
  4. Ma’alim at-Tanzil fi Tafsir al-Qur’an karya Imam al-Husain bin Mas’ud bin Muhammad bin al-Farra’ al-Baghawi asy-Syafi’i rahimahullah (W. 516 H)
  5. Tafsir al-Qur’an al-Adzim yang dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir karya Imaduddin Abul Fida’ Ismail bin ‘Amr al-Bashri asy-Syafi’i yang dikenal dengan Ibnu Katsir rahimahullah (700-774 H)
  6. Taisir Karimi ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan karya asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir bin Abdillah as-Sa’di rahimahullah (1307-1376 H)

 

 

Footnotes

  1.  Gharibul Quran li Ibni Qutaibah (hlm.603).

    هي مكية بالإجماع

  2. Tafsir Ibnu Abi Hatim. (10/3473).

    عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلِصِينَ، خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ يَا صَبَاحَاهُ فَاجْتَمَعُوا إِلَيْهِ فَقَالَ: «أَرَأَيْتُكُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلًا تَخْرُجُ بِسَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ أَكَنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ؟ قَالُوا مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبًا، قَالَ فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ، فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ: تَبًّا لَكَ إِنَّمَا جَمَعْتَنَا لِهَذَا؟ثُمَّ قَامَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ السُّورَةُ تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

  3.  Ma’anil Qur’an lil Farra’. (3/298).

    قوله عزَّ وجلَّ: تَبَّتْ يَدا أَبِي لَهَبٍ (1) .

    ذكروا أن النَّبِيّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قام عَلَى المروة، فقال: يا آل غالب، فاجتمعت إِلَيْه، ثُمَّ قَالَ: يا آل لؤي، فانصرف ولد غالب سوى لؤي، ثُمَّ قَالَ ذَلِكَ حتَّى انتهى إلى قصي.فَقَالَ أَبُو لهب: فهذه قصي قَدْ أتتك فما لهم عندك؟ فقال: إن اللَّه تبارك وتعالى قَدْ أمرني أن أنذر عشيرتي الأقربين، فقد أبلغتكم، فَقَالَ أَبُو لهب: أما دعوتنا إلَّا لهذا؟ تبًّا لَكَ، فأنزل اللَّه عزَّ وجلَّ: «تَبَّتْ يَدا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ» 

  4. Ma’alim at-Tanzil fi Tafsir al-Qur’an (8/578)

    قَوْلُهُ: {تَبَّتْ} أَيْ: خَابَتْ وَخَسِرَتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ، [أَيْ هُوَ] (3) ، أَخْبَرَ عَنْ يَدَيْهِ، وَالْمُرَادُ بِهِ نَفْسُهُ عَلَى عَادَةِ الْعَرَبِ فِي التَّعْبِيرِ بِبَعْضِ الشَّيْءِ عَنْ كُلِّهِ

  5. Taisir Karimi ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan hal. 936

    الذي كان عنده وأطغاه، ولا ما كسبه فلم يرد عنه شيئًا من عذاب الله إذ نزل به

  6. Tafsir al-Qur’an al-Adzim (8/515)

    {وَمَا كَسَبَ} يَعْنِي: وَلَدَهُ. وَرُوي عَنْ عَائِشَةَ، وَمُجَاهِدٍ، وَعَطَاءٍ، وَالْحُسْنِ، وَابْنِ سِيرِينَ، مِثْلَهُ

  7. Tafsir al-Qur’an al-Adzim (8/515)

    وَقَوْلُهُ: {سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ} أَيْ: ذَاتَ شَرَرٍ وَلَهِيبٍ وَإِحْرَاقٍ شَدِيدٍ

  8. Tafsir al-Qur’an al-Adzim (8/515)
  9. Ma’alim at-Tanzil fi Tafsir al-Qur’an (8/582)
  10. Tafsir al-Qur’an al-Adzim (8/515)

    وَكَانَتْ عَوْنًا لِزَوْجِهَا عَلَى كُفْرِهِ وَجُحُودِهِ وَعِنَادِهِ؛ فَلِهَذَا تَكُونُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَونًا عَلَيْهِ فِي عَذَابِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ. وَلِهَذَا قَالَ: {حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ} يَعْنِي: تَحْمِلُ الْحَطَبَ فَتُلْقِي عَلَى زَوْجِهَا، لِيَزْدَادَ عَلَى مَا هُوَ فِيهِ

  11. Ma’alim at-Tanzil fi Tafsir al-Qur’an (8/583)