oleh

10 Cara Ampuh Agar Doa Terkabul

Sering muncul sebuah pertanyaan “Kenapa doaku tidak dikabulkan, padahal aku sudah sering berdoa?”. Sampai ada pula yang menyatakan “Lebih baik saya berusaha saja, tidak perlu berdoa”.

Perlu disadari bahwasannya meninggalkan berdoa semata-mata karena jenuh, bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi rasa kejenuhan atau bahkan putus asa ketika berdoa. Akan tetapi, mungkin yang perlu kita upayakan adalah mengoreksi doa-doa kita; Apakah cara berdoa kita sudah tepat ataukah belum? Apakah sudah terpenuhi syarat-syarat dikabulkan sebuah doa? Dan apakah sudah terealisasi adab-adab di dalam berdoa?

Berikut ini adalah 10 Cara Ampuh agar doa terkabul yang sesuai dengan syari’at :

  1. Ikhlash

Ikhlash adalah salah satu adab yang wajib dalam berdoa. Karena doa merupakan sebuah ibadah, dan ibadah tidak akan diterima oleh Allah kecuali dilakukan dengan ikhlash. Allah ta’ala berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء

“Tidaklah kalian diperintahkan melainkan hanya untuk beribadah kepada Allah saja.” (al-Bayyinah: 5)

  1. Memuji Allah Terlebih Dahulu Sebelum Berdoa

Banyak sekali contoh di dalam al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menganjurkan tentang hal ini. Salah satunya adalah doa Nabi Musa ‘alaihis salam yang termaktub di dalam al-Qur’an:

أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا

“Engkau adalah penolong kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat”. (al-A’raf: 155)

  1. Khusyuk Disertai Rasa Penuh Harap dan Cemas Kepada Allah Saja

Allah Ta’ala telah memuji keluarga Nabi Zakaria karena beberapa sifat yang mulia, diantaranya: mereka adalah hamba Allah yang berdoa kepada Allah dengan khusyuk dan penuh harap, dan disertai rasa cemas. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِين

“Sungguh, mereka bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami”. (al-Anbiya’: 90)

    1. Tidak Terburu-buru Meminta Dikabulkan Doanya

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي

“Akan dikabulkan doa salah seorang dari kalian selama ia tidak tergesa-gesa. Lalu berkata: saya telah berdoa tetapi belum dikabulkan juga”. (HR. al-Bukhari no.2735 di dalam Shahihnya)

  1. Tidak Mengeraskan Suara dan Merendahkan Diri di Hadapan Allah

Diantara cara agar doa terkabul adalah memelankan suara dan tidak mengeraskannya. Karena Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً

“Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan rendah hati dan suara yang lembut.” (al-A’raf: 55)

Sungguh Allah adalah zat yang Maha Mendengar doa hamba, sehingga tidak perlu dikeraskan doa kecuali pada kondisi-kondisi yang dibolehkan secara syar’i.

  1. Mengangkat Kedua Tangan dan Menghadap Kiblat

Termasuk cara ampuh agar doa terkabul adalah dengan mengangkat kedua tangan dan menghadap kiblat. Sahabat Umar bin al-Khathab radhiyallahu ‘anhu menceritakan:

لَمَّا كَانَ يَوْمُ بَدْرٍ نَظَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ وَهُمْ أَلْفٌ، وَأَصْحَابُهُ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَتِسْعَةَ عَشَرَ رَجُلًا، فَاسْتَقْبَلَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقِبْلَةَ، ثُمَّ مَدَّ يَدَيْهِ، فَجَعَلَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ

“Dahulu ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat banyaknya pasukan kaum musyrikin saat perang Badr, beliau menghadap kiblat, kemudian mengangkat kedua tangannya lalu berdoa kepada Rabb-nya…” (HR. Muslim no. 1763 di dalam Shahihnya)

  1. Badan yang Bersih dan Suci

Sebelum berdoa, hendaknya mulut kita dalam keadaan bersih, badan yang harum dan kita dalam keadaan berwudhu. Sahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menceritakan:

فَدَعَا بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ، ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعُبَيْدٍ أَبِي عَامِرٍ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta diambilkan air kemudian berwudhu, lalu berdoa, Ya Allah ampunilah Ubaid Abu Amir.” (HR. al-Bukhari no.4323 di dalam Shahihnya)

  1. Tempat Berdoa yang Bersih

Karena doa adalah perbuatan yang terpuji, bahkan sebuah ibadah yang mulia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah sebuah ibadah.” (HR.Tirmidzi no.2969, dari Sahabat Nu’man bin Basyir, shahih)1

Maka, tempat yang bersih dan suci sangatlah dianjurkan untuk digunakan sebagai tempat berdoa. Terlebih masjid atau tempat lain yang layak dan bersih.

  1. Berdoa di Waktu-waktu Mustajab

Cara ampuh agar doa terkabul yang perlu untuk senantiasa tidak dilupakan adalah berdoa di waktu-waktu mustajab. Diantara waktu mustajab yang disebutkan dalam riwayat hadits yang shahih adalah: Ketika sujud, di saat turunnya hujan, waktu sore di hari Jum’at, antara adzan dan iqomah, waktu sahur atau sepertiga malam terakhir.

  1. Menjauhi Makanan, Minuman dan Pakaian yang Haram atau Dari Hasil yang Diharamkan

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjelaskan keadaan seseorang yang tidak dikabulkan doanya karena mengkonsumsi barang haram. Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah beliau berkata,

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟

“Kemudian Rasul menyebutkan tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut masai; ia menengadahkan tangannya ke arah langit, “Ya Rabbi, ya Rabbi..” sementara makanannya haram, minumannya haram, dan ia juga hidup dari hasil yang haram, maka bagaimana doanya hendak dikabulkan?” (HR. Muslim no.1015 di dalam Shahihnya)

Pembaca yang semoga dirahmati Allah, demikianlah sedikit ulasan tentang 10 cara ampuh agar doa terkabul. Semoga Allah memudahkan kita untuk bisa berdoa dengan baik dan benar, sehingga doa-doa kita dikabulkan oleh Allah ta’ala, karena Ia adalah Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mampu mengabulkan doa para hamba-Nya. Amin. HF-IBR

Penulis: Haidar Fatahillah

[Referensi: Syarah Hishnul Muslim]


 

1 Lihat Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi (6/469).