oleh

Tahukah Anda? Korban Corona Bagaikan Mati Syahid

Corona adalah rahmat bagi mukminin, benarkah demikian?

Wabah Virus Corona yang semakin hari semakin meluas, tentu membuat manusia di seluruh penjuru bumi semakin takut. Terbayang-bayang di benak, kematian sebentar lagi akan menjemput. Terlebih bagi yang tinggal di negara-negara yang menjadi sumber wabah, jelas panik dan gundah gulana.

Namun, perlu diketahui oleh pembaca sekalian, bahwa agama Islam yang rahmatan lil alamin menjadikan berbagai musibah yang menimpa mukminin sebagai bentuk rahmat bagi mereka. Musibah mewabahnya virus Corona yang melanda pun demikian, rahmat bagi mukminin.

Ingin tahu bagaimana wabah virus Corona menjadi rahmat bagi mukminin? Silahkan simak pembahasan berikut.

Sabda Nabi, Wabah adalah Rahmat Bagi Mukminin

Sebagai seorang mukmin tentu harus bisa merasakan penderitaan saudara seiman yang lain, karena itu adalah konsekuensi iman. Banyak mukminin yang wafat akibat wabah virus Corona, jelas musibah yang sangat besar. Sembari memanjatkan doa kepada Allah semata, agar mengampuni dosa-dosa para korban; kami hendak menghibur mereka dengan berita gembira dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mereka.

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah, bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang wabah Tha’un1. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

“Itu adalah azab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Akan tetapi, Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi mukminin. Tidaklah ada seorang mukmin yang masih tetap tinggal di rumahnya ketika wabah Tha’un melanda; dalam keadaan sabar, berharap pahala dan ia menyadari bahwa tidak ada musibah yang menimpanya kecuali yang Allah takdirkan untuknya, maka ia mendapat pahala semisal orang yang mati syahid.”

Maka jelas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa wabah penyakit ganas yang melanda kaum mukminin adalah rahmat bagi mereka.

Korban Wabah Virus Corona Bagaikan Mati Syahid

Tak hanya rahmat dari Allah, wabah virus Corona menjadi salah satu sebab mati syahid.

Seorang mukmin yang sejati, orientasi kehidupannya adalah negeri akhirat. Dunia hanyalah tempat singgah sementara, bukan tempat tinggal selamanya. Bagaimanapun bentuk seorang mukmin ketika meninggal, bukanlah hal terpenting baginya, ketika ia mengetahui akan mendapat keberuntungan sesudah ia wafat. Walaupun setiap mukmin pasti mendambakan husnul khatimah.

Mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, tentu hati seorang mukmin merasa tenang. Akibat virus Corona, rasa sakit yang diderita sampai berhujung kematian, dibalas dengan pahala mati syahid. Sebagaimana syuhada yang berperang, menahan rasa perih akibat serangan lawan.

Bahkan pada hadits-hadits yang lain Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menerangkan hal yang sama. Di antaranya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: المَطْعُونُ، وَالمَبْطُونُ، وَالغَرِيقُ، وَصَاحِبُ الهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Syuhada ada lima golongan: orang yang mati karena wabah Tha’un, orang yang mati karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang terbunuh di medan tempur membela agama Allah.” (HR. al-Bukhari no. 653 di dalam shahihnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

“Wabah penyakit Tha’un yang melanda muslim adalah sebab mati syahid.” (HR. al-Bukhari no. 2830 dan Muslim no. 166 di dalam Shahih keduanya, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

Karena Musibah, Seorang Mukmin Digugurkan Dosanya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara umum juga menyebutkan, bahwa segala musibah dan gangguan yang menimpa seorang mukmin akan berbuah kebaikan untuknya. Sebagaimana dalam sabdanya shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Segala bentuk rasa lelah, berat, susah, sedih; juga gangguan dan derita; sampai-sampai duri yang menusuk seorang muslim, itu semua merupakan sebab Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya.” (HR. Al-Bukhari no. 5641 di dalam shahihnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Jikalau satu duri saja dapat menjadi sebab digugurkan kesalahan seorang mukmin, lantas bagaimana dengan rasa sakit yang berhujung kematian?

Oleh sebab itu, kami menghasung kepada mukminin yang ditimpa wabah virus Corona untuk bersabar dengan sekuat tenaga. Sembari berdoa dan menempuh berbagai cara yang disyariatkan demi kesembuhannya, serta mengimani bahwa semuanya telah menjadi takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan sampai kita berputus asa dari rahmat Allah. Sebab, virus Corona yang Allah ciptakan itu hakikatnya adalah rahmat bagi mukminin. FAI-IBR


1 Tha’un adalah wabah penyakit ganas yang terjadi di masa pemerintahan Umar radhiyallahu ‘anhu dan banyak kaum muslimin yang terkena wabah tersebut wafat . 

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *