oleh

Sejarah Pemberontakan dan Berdirinya Negara Syiah

Munculnya pemberontakan Syiah hingga berdirinya negara syiah di beberapa wilayah tidak lepas dari kondisi Khilafah Abbasiyah yang semakin melemah. Sejarah Berdirinya Negara Syiah :

1. Tahun 277 Hijriyah/ 890 Masehi
Munculnya gerakan Syiah qaramithah di kufah Irak yang dipimpin oleh Hamdan bin asy’ats yang dijuluki dengan al Qaramath.

2. Tahun 278 Hijriyah/ 891 Masehi
Gerakan Qaramithah di Ahsa Dan Bahrain (Jazirah Arab) yang dipimpin Abu Said al Janabi mereka berhasil menguasai wilayah tersebut.

3. Tahun 280 Hijriyah/893 Masehi
Negara Syiah berdiri di Yaman di bawah pimpinan al Husain bin al Qashim ar Russi.

4. Tahun 297 Hijriyah/909 Masehi Negara Syiah berdiri di Afrika Utara
Berdirilah negara Al Ubaidiyun ar Rafidhi di Mesir dan Maroko di bawah pimpinan Ubaidullah bin Muhammad yang dijuluki al Mahdi. Dia adalah seorang Yahudi yang mengaku sebagai salah seorang keturunan Ali dan Fatimah. Dengan itu mereka dikenal dengan Daulah Fatimiyah. Mereka berkuasa sekitar 280 tahun.

Saat berkuasa mereka bekerjasama dengan Perancis untuk menguasai wilayah-wilayah kaum muslimin di Syam juga berupaya untuk menguasai Baitul Maqdis.

Akibat tindakan mereka banyak kaum muslimin menjadi korban, wanita dan anak-anak kaum muslimin menjadi tawanan (lihat Al Bidayah Wan Nihayah 11/415)

Setelah kekuasaan mereka hilang Allah kembalikan wilayah-wilayah yang telah dikuasai Perancis itu ke tangan kaum muslimin.

5. Tahun 320 Hijriyah / 932 masehi Negara Syiah berdiri di Irak
Kekuasaan Buwahaih di wilayah Dailam didirikan oleh Buwahaih bin Syuja. Mereka melakukan perusakan di wilayah Baghdad daerah serta memprovokasi masyarakat untuk mencaci dan mencela para sahabat nabi.

Mereka inilah yang pertama kali memunculkan ritual al-Husainiyat pada 352 H/964 M yang tujuannya untuk membangkitkan semangat kebencian dan dendam mereka terhadap kaum muslimin

6. Tahun 907 – 1148 Hijriyah/ 1507 – 1735 Masehi : Berdirinya negara Syiah Safawiyah di Iran
Kekuasaan Safawiyah Syiah Iran didirikan oleh Syah Ismail bin Haidar as Syafawi ar-Rafidhi.

Diantara kekejamannya dia membunuh siapa saja yang tidak mau memeluk aliran Syiah ketika datang di kota Tabriz provinsi Azarbaijan, Iran. Dia langsung menguji penduduknya siapa yang menolak masuk ajaran syiah maka akan berhadapan dengan kematian.

Baca Juga: Inilah 5 Jenis Musuh Dakwah Tauhid

Disebutkan bahwa penduduk kota Tabriz yang terbunuh ketika itu mencapai lebih dari 20.000 orang dalam keadaan tubuh mereka dirusak. (lihat ad Daulah ash Shafawiyah karya Ahmad Dauli)

Ketika datang di Baghdad dia segera menguji penduduknya dengan mencela para Khulafa ar-Rasyidin terkhusus khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiyallahu anhum dihadapan mereka. Siapa yang menampakkan pengingkaran maka dia berhadapan dengan kematian.

Demikian juga pada masa Syah Abbas dia melarang penduduk Iran untuk berhaji ke Makkah dan memaksa penduduknya untuk berziarah ke makam Ali bin Musa Ar Ridho yang berada di kota Masyhad, Iran.

Kerjasama militer dengan negara luar pun telah terjalin sejak awal dinasti ini. Ismail bin Haidar telah menjalin kerjasama dengan Portugal melalui Alfonso de Albuquerque dalam menghadapi Kesultanan Turki Utsmani (Tarikh ad Daulah ash Shafawiyah)

Baca Juga : Sejarah Munculnya Syiah dari Tahun ke Tahun

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *