oleh

Sejarah Munculnya Syiah dari Tahun ke Tahun

Sejarah Munculnya Syiah  – Kata Syiah sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Terutama sejak banyaknya tragedi yang dilakukan oleh kaum Syiah. Mulai dari tragedi pembantaian ummat Islam hingga penentangan mereka terhada syariat Islam yang murni.

Meskipun begitu, sangatlah penting untuk mengenal mereka dan penyimpangan mereka. Hal ini sebagai benteng pertahanan ketika kita mendapatkan berita tentang mereka atau syubhat yang mereka sebarkan yang sampai kepada kita.

Melihat lebih dalam tentang sejarah mereka akan membuat kita semakin paham hakika gerakan mereka. Sejarah munculnya Syiah adalah dendam membara di dalam dada orang-orang Persia, nenek moyang Syiah saat penaklukan kota Persia.

Dengan itu kita bisa paham kenapa para ulama ahlus sunnah sampai mengatakan mereka bukan Islam bahkan telah keluar dari Islam.

Perbedaan Islam dengan Syiah bukanlah hanya perkara cabang (furu’) sebagaimana perbedaan antar mazhab fiqih. Namun perbedaan terjadi dalam banyak masalah aqidah. Sehingga tidak mungkin untuk ditoleransi. Karena tidak ada toleransi dalam masalah Aqidah di dalam Islam.

Baca kembali tentang aqidah tauhid: Ilmu Tauhid – Penjelasan dan Penerapan yang Benar

Asal kemunculan istilah Syiah

Kata Syiah asalnya digunakan untuk menamai pengikut dan pembela seseorang. Kemudian istilah ini dipakai secara khusus pada orang-orang yang mengaku mencintai dan membela Ahlul Bait yaitu Ali dan keluarganya serta anak keturunannya.

Istilah ini tidak dikenal di masa awal Islam oleh karena itu bisa dipastikan bahwa Syiah adalah sebuah kelompok baru yang tidak dikenal di masa Rasulullah.

Awal kemunculan dan pokok-pokok akidah yang mereka anut menurut buku Syiah sendiri bersumber dari seseorang yang bernama Abdullah bin Saba’. Dia adalah seorang Yahudi dari negeri yaman.

Sejarah kemunculan dan perkembangan aliran Syiah

Berbicara tentang sejarah syiah tidak lepas dari rangkaian sejarah yang terjadi pada nenek moyang mereka bangsa Persia (masa kini Iran). Mereka dikenal sebagai bangsa beragama majusi yang menjadikan api sebagai Tuhan.

1. Tahun 14 Hijriyah/ 635 Masehi : kaum muslimin mengalahkan persia di Qadisiyah

Terjadi peristiwa besar yang tidak bisa dilupakan oleh kaum muslimin demikian juga oleh orang-orang Syiah. Sebuah peperangan dahsyat antara kaum muslimin yang dikirim oleh Khalifah Umar bin Al Khattab dengan pasukan Persia terjadi di Qadisiyah.

Kaum muslimin berhasil mengalahkan dan meluluhlantakkan pasukan Persia, nenek moyang kaum Syiah, maka dengan perang tersebut hancurlah kejayaan dan eksistensi Persia yang telah meramaikan percaturan dunia selama beratus-ratus tahun.

Peristiwa ini terjadi pada masa Khalifah Umar bin Al Khattab (lihat al Bidayah wan Nihayah 7/139)

2. Tahun 16 Hijriyah/ 637 Masehi : Ibukota Persia ditaklukkan

Setelah penaklukan di Qadisiyah, Khalifah Umar memerintahkan pasukan untuk menaklukkan kota Madain, yang merupakan ibukota persia di masa itu. Dengan ditaklukannya madain maka lenyaplah kerajaan majusi Persia secara total. Tidak ada yang tersisa selain kesedihan dan dendam membara di dalam dada orang-orang Persia, nenek moyang Syiah.

3. Tahun 23 Hijriyah/643 Masehi Khalifah Umar dibunuh oleh budak Persia dalam sebuah operasi teror

Budak Persia itu dijuluki Baba Alauddin Adapun namanya adalah Abu lu’lu’ah Fairuz. Dia adalah budak milik Al mughirah Bin Syu’bah. Abu lu’lu’ah membunuh Khalifah Umar bin Al Khattab dengan pisau beracun saat beliau mengimami salat subuh hingga beliau jatuh tersungkur bersimbah darah di masjid tersebut.

Pada peristiwa itu dia juga berhasil melukai dan membunuh beberapa orang yang hadir dalam shalat Subuh tersebut. Ujungnya dia melakukan bunuh diri (lihat Al Bidayah Wan Nihayah 7/268)

Abu lu’lu’ah demikian diagungkan oleh orang-orang Syiah. Dia dianggap sebagai pahlawan yang bisa mengobati sakit hati mereka terhadap kehancuran Persia kuburannya yang berada di kota
Kashan, Propinsi Isfahan, Iran demikian diagungkan dan dipuja oleh orang-orang Syi’ah.

4. Tahun 34 Hijriyah/ 658 Masehi kemunculan Abdullah bin Saba pendiri Syiah

Dia adalah seorang Yahudi penduduk kota shan’a, Yaman. Dia pura-pura masuk Islam pada akhir masa kekhalifahan Utsman bin Affan orang yang juga dikenal dengan Ibnu sauda ini menyebarkan pahamnya dari satu negeri muslimin ke negeri yang lainnya.

Dia memulai dari negeri Hijaz yaitu Makkah dan Madinah kemudian basroh kemudian kufah lalu Syam. Namun dia tidak mampu mewujudkan keinginannya di wilayah-wilayah muslimin tersebut. Bahkan penduduk Syam mengusirnya.

Dia pun pergi ke Mesir kemudian bermukim di sana dan berhasil menanamkan keyakinan sesat bahwa Ali Bin Abi Thalib adalah orang yang mendapat wasiat untuk memimpin umat setelah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Setelah itu dia melakukan surat-menyurat kepada siapa saja yang bisa mendukung misi dan tujuan nya dengan dalih Amar ma’ruf nahi munkar. Mulailah mereka melakukan provokasi dengan menyebarkan aib pemerintah ke berbagai negeri Muslimin.

Upaya Mereka pun berhasil. Orang-orang yang terprovokasi kemudian berdatangan ke Madinah, pusat pemerintahan Islam.

Ketika itu mereka menyampaikan berbagai tuntutan secara demonstratif dan meminta agar khalifah yang Arif, adil dan Alim itu turun dari jabatannya. Peristiwa tersebut berujung pada terbunuhnya sang khalifah yang saat itu sedang membaca al-Qur’an pada Jumat setelah ashar 18 Dzulhijjah 35 Hijriyah/ 22 Juni 656 Masehi.

Bahkan istri beliau pun tidak selamat dari kekejaman mereka hingga akhirnya itu terbunuh (lihat Al Bidayah Wan Nihayah 7/315)

Demikianlah sejarah kemunculan Syiah yang diwarnai dengan kericuhan kerusuhan dan teror serta penentangan terhadap pemerintah yang sah hingga berujung pertumpahan darah dan terbunuhnya sang khalifah yang mulia

5. Tahun 35 Hijriyah/ 655 Masehi : Ali Bin Abi Thalib dibaiat menjadi Khalifah

Setelah khalifah Utsman terbunuh para sahabat membaiat Ali Bin Abi Thalib sebagai pengganti beliau. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu 19 Dzulhijjah 35 Hijriyah atau 23 Juni 656 Masehi.

6. Tahun 61 Hijriyah/ 685 masehi : Orang-orang Syiah melanggar janji akan berkhianat kepada Al Husein bin Ali

Al Husain bin Ali terbunuh pada hari Asyura (10 Muharram) di Karbala. Hal ini terjadi karena pengkhianatan kaum Syiah sendiri yang pura-pura menjadi pendukungnya.
Disaat-saat yang genting kaum Syiah melarikan diri dan meninggalkan Al Husein bin Ali beserta keluarganya terbunuh. Justru sekarang mereka menjadikan peristiwa tersebut sebagai hari perayaan tahunan yang disebut dengan Alhusainiyat.
Versi lengkap artikel ini ada pada: Sejarah Syiah yang Rinci Sejak Pertama Muncul

Kesimpulan

Dari sejarah tersebut kita bisa mengetahui bagaimana gerakan Syiah sejak zaman dahulu yang selama ini mengaku paling cinta dengan ahlul bait (keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam). Syiah bahkan menuduh ummat Islam terutama Ahlus Sunnah wal Jama”ah membenci Ahlul bait. Padahal merupakan bagian aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah untuk mencintai ahlul bait. Silahkan baca kembali 39 Contoh Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *