oleh

Sambut Ramadhan dengan Mengenal Keistimewaan Puasa

Pembaca islamhariini.com yang semoga dirahmati Allah Ta’ala. Tak terasa kita sudah berada di penghujung bulan Rajab, dan bulan Syaban pun telah menanti. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa setelah bulan Syaban adalah bulan Ramadhan. Bulan yang memiliki banyak keutamaan, di dalamnya terdapat ibadah-ibadah agung yang hanya dapat dilakukan di bulan tersebut. Salah satu ibadah agung di bulan ini adalah puasa Ramadhan.

Puasa ramadhan merupakan ibadah mulia dan termasuk rukun islam yang keempat. Allah Ta’ala telah menegaskan tentang kewajiban puasa ini dalam firman-Nya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ۝١٨٣

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (Al Baqarah: 183).

Keistimewaan Ibadah Puasa

Spesial dan istimewa merupakan dua kata yang pantas diberikan pada ibadah ini. Mengapa? Karena puasa merupakan ibadah khusus yang berbeda dengan ibadah lainnya. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda kepadanya:

عليك بالصوم؛ فإنه لا مثل له

“Hendaklah Engkau senantiasa berpuasa, karena tidak ada (amalan shalih) yang semisal dengannya.” (HR. an-Nasai no. 2220)

Puasa langsung dikaitkan kepada Sang Penguasa alam semesta, Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hadist qudsi (hadist yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam dari Allah Ta’ala), Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

“Semua amal manusia adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”. (HR. Bukhari No. 5927, Muslim No. 2308 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

 

Al Imam Muhammad Al Maqdisi atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Qudamah rahimahullahu menyebutkan dalam kitab beliau Mukhtashor Minhajul Qoshidin mengenai keistimewaan puasa dari dua sisi:

  1. Puasa merupakan ibadah yang rahasia dan tersembunyi, tak ada seorangpun yang dapat melihat atau memastikan seorang puasa ataukah tidak. Sehingga riya’ (merasa ingin dilihat) tidak masuk mengotorinya.
  2. Puasa merupakan pengekang terhadap musuh Allah, yaitu para setan. Karena sarana yang dipakai oleh para setan itu adalah syahwat. Syahwat akan menguat dengan makan dan minum. Selama lahan syahwat tumbuh subur, setan akan selalu mendatanginya. Dengan meninggalkan makan dan minum, maka syahwat melemah, sehingga sempitlah pulalah jalan bagi setan.

Demikianlah sedikit mengenai keistimewaan ibadah puasa. Baca keutamaan puasa selengkapnya pada: Artikel Keutamaan Puasa.  Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba-Nya yang selalu istiqomah dalam berislam, Allah mudahkan kita mengamalkan ilmu yang telah kita ketahui serta Allah memberi kesempatan kita untuk berjumpa bulan Ramadhan tahun ini. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin. AAK


Baca Juga: Tafsir Ayat 183 Surat Al-Baqarah: Kewajiban Puasa Ramadhan


 

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *