oleh

Proses Turunnya Al Quran

Al Quranul Karim awal kali turun pada malam Lailatul Qadar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Lailatul qadar.” (al-Qadr: 1)

Pada saat itu umur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam empat puluh tahun (menurut pendapat yang masyhur di kalangan ulama). Adapun Jibril ‘alaihis salam adalah malaikat yang diberi amanah untuk menurunkan Al Quranul Karim dari sisi Allah Ta’ala kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk para malaikat yang didekatkan kepada-Nya.

Ayat Yang Turun Pertama Kali

Ayat yang turun pertama kali adalah lima ayat pertama dari surat al-‘Alaq secara mutlak, berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallau ‘anha yang diriwayatkan di dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim1 tentang kisah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di goa Hira (permulaan turunnya wahyu). Berikut potongan haditsnya:

‘Aisyah menceritakan, “Hingga datanglah kepada beliau al-Haq sedangkan beliau berada di goa Hira. Kemudian malaikat (Jibril) mendatangi baliau seraya mengatakan ‘bacalah!’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab ‘saya tidak bisa membaca” disebutkan pula di dalam hadits tersebut, “Kemudian Jibril membaca (ayat-ayat berikut, pen.):

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ ۝١

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ ۝٢

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ ۝٣

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ ۝٤

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۝٥

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (al-’Alaq: 1-5)

Adapun hadits lain dari Sahih Bukhari dan Muslim2 tersebut dari sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa ayat pertama yang turun adalah lima ayat awal dari surat al-Muddatsir. Makna ( ‘ayat pertama yang turun’ dalam hadits Jabir tersebut) adalah dari sisi turunnya setelah jeda waktu dari turun wahyu yang pertama tadi (yakni lima ayat pertama dari surat al-’Alaq kemudian selang beberapa waktu, turunlah lima ayat pertama dari surat al-Mudatsir).

Atau dapat pula dikatakan bahwa lima ayat dari surat al-‘Alaq sebagai pengangkatan kenabian beliau adapun lima ayat pertama dari surat al-Muddatsir adalah ayat yang pertama sebagai pengangkatan kerasulan beliau shalallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu sebagian ulama mengatakan, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam diangkat menjadi nabi dengan turunnya surat al-‘Alaq dan diangkat menjadi rasul dengan turunnya surat al-Mudatsir.”

Sumber: Ushul Tafsir karya Syaikh Muhammad bin Shalih rahimahullah dengan perubahan, hlm. 10-13.


1 (HR. Bukhari no. 3 dan Muslim no. 403 [252] 160)

2(HR. Bukhari no. 4 dan Muslim no. 406 [255] 161)

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *