oleh

Siapakah Peletak Ilmu Tajwid Pertama Kali?

Peletak ilmu tajwid – Ilmu tajwid secara istilah adalah ilmu yang menerangkan hukum serta kaidah-kaidah yang harus diterapkan saat membaca Al Quran. Hukum dan kaidah ini sesuai dengan apa yang diwarisi oleh umat Islam (para shahabat) dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, dengan memberi hak bagi setiap huruf, baik makhroj (tempat keluar huruf), sifat, maupun harokat, tanpa unsur takalluf (memberat-beratkan diri) atau ta’assuf (memaksa).

Peletak Ilmu Tajwid

Peletak ilmu tajwid bisa dibagi menjadi dua, yaitu peletak dari sisi amaliah dan dari sisi ilmiah.

Dari sisi amaliah

Peletak ilmu tajwid dari sisi amaliah adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena beliaulah yang menyampaikan Al Qur’an yang diturunkan oleh Allah Ta’ala. Ketika beliau menyampaikan al-Qur’an kepada para shahabat, maka beliau membacakan ayat-ayat al-Qur’an tersebut dengan bacaaan yang benar dan tepat, baik secara makhraj dan sifat huruf maupun harakatnya.

Para sahabat radhiyallahu anhum mempelajari Al Qur’an langsung dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan bacaan yang benar dan tepat pula. Kemudian ilmu ini diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya, yaitu para tabi’in, tabi’ut tabi’in hingga akhir zaman. Kemudian dari bacaan yang benar dan tepat itulah disusun kaidah-kaidah ilmu tajwid.

Dari sisi ilmiah

Yaitu ilmu tajwid sebagai salah satu cabang disiplin ilmu al-Qur’an. Maka yang merumuskannya pertama kali adalah Al Khalil bin Ahmad. Dia meletakkan ilmu tajwid sebagai bidang ilmu khusus. Bidang ilmu ini membahas kaidah-kaidah dan istilah-istilah dari ilmu tajwid.

Bukan maknanya bahwa Al-Khalil bin Ahmad yang mengarang atau menciptakan ilmu tajwid. Namun beliau hanyalah orang yang pertama kali menyimpulkan dan menuliskan kaidah-kaidah tajwid yang diambil dari bacaan Al-Qur’an yang dipraktekkan dan diwariskan oleh para shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Menurut pendapat lain peletak pertama dari sisi ilmiah adalah Abul Aswad Ad Dualiy atau Al Qaasim bin Sallam.

Sedikit informasi tentang para peletak ilmu tajwid dari sisi ilmiah:

  1. Al Khalil bin Ahmad.
    Bashrah

    Al Khalil bin Ahmad adalah Abu ‘Abdirrahman Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi Al Azdy lahir di Bashrah pada tahun 100 H kemudian wafat pada tahun 170 H. Beliau merupakan guru Sibawaih.

  2. Abul Aswad Ad Dualiy.
    Beliau adalah Zhalim bin ‘Amru, tabi’iy mukhadhram termasuk Bashriyyun. Mengambil qiro`ah dari ‘Utsman bin ‘affan dan ‘Ali bin Abi Thalib. Wafat tahun 69 H. Dia dikenal sebagai peletak pertama ilmu nahwu menurut ijma’ ulama nahwu.
  3. Al Qaasim bin Sallam.
    Herat

    Al Qaasim bin Sallam yaitu Abu ‘Ubayd Al Khurasany Al Anshari. Beliau lahir di Herat (dalam wilayah Afghanistan saat ini) pada tahun 154 H dan wafat pada 224 H.

  4. Abu Muzahim al Khaqani.
    Baghdad

    Abu Muzahim Al Khoqoni adalah Musa bin ‘Ubaydillah bin Yahya bin Khoqon, muqri’ negeri Baghdad. Beliau lahir pada tahun 248 H dan wafat pada tahun 325 H. Beliau menulis syair yang terdiri dari 51 bait yang dikenal dengan “Ra’iyatul Khaqaniy” atau “Qashidah Khaqaniyah fii Tajwid”

Peletak Ilmu Tajwid