oleh

Pandangan Islam terhadap Keyakinan Pluralisme Agama

Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif. Oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Inilah keyakinan para pluralis.

Pandangan Islam Terhadap Keyakinan Pluralisme Agama

Setelah diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan datang Islam, maka tidak ada agama yang diridhai Allah melainkan hanya Islam.

Sebagaimana Allah telah menegaskan,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 19)

Bahkan agama selain Islam tidak diterima di sisi Allah, sebagaimana perkataan-Nya,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya (satu amalan pun dan dia di akhirat tergolong orang-orang yang merugi.” (Ali Imran: 85)

Syaikh al-Fauzan hafidzahullah menjelaskan bahwa dalam dua ayat di atas terdapat bantahan terhadap orang-orang di zaman ini yang menyatakan bahwa tiga agama ini (Yahudi, Nasrani dan Islam) semuanya benar dan akan mengantarkan pemeluknya kepada Allah.

Tidak ada Agama yang Benar Selain Islam

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah…

Maka, ucapan para pluralis adalah dusta. Karena tidak ada agama yang benar selain Islam, sebagaimana yang telah dikabarkan Allah dalam dua ayat di atas.

Begitu juga dalil dari hadits secara tegas menyatakan bahwa agama Yahudi dan Nasrani adalah agama yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ، وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah seorang pun dari umat ini yang mendengar tentangku, baik dia seorang Yahudi maupun seorang Nasrani kemudian mati dan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya melainkan dia akan menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim dalam shahihnya no. 153, Ahmad 317/2)


Baca juga: Al Quran Pedoman Umat Islam


Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Ideologi Pluralisme

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah….

Kita telah mengetahui, bahwasannya ideologi pluralisme adalah keyakinan yang salah, bahkan sangat bertentangan dengan dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah.

Oleh karena itu, seorang muslim tidak akan berloyal dan membela orang-orang kafir. Wajib bagi seorang muslim bersikap sebagaimana yang diberitakan oleh Allah dalam al-Qur’an,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman barang siapa di antara kalian yang keluar dari agamanya, niscaya Allah akan mengganti dengan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan meraka mencintai Allah. Mereka bersikap lemah lembut kepada kaum mukminin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir.” (al-Maidah: 54)

Ini adalah ciri-ciri seorang muslim sejati yang tidak akan berloyal dan bersikap lemah lembut melainkan kepada saudaranya seiman.

Demikianlah penjelasan kesesatan dan penyimpangan ideologi pluralisme dalam pandangan Islam. Semoga Allah menjauhkan kita, keluarga kita dan pemerintah kita dari ideologi sesat ini. AFF/AA-IMM