oleh

Meraih Kesempurnaan Islam dengan Berakhlak Mulia

Syariat Islam adalah syariat yang sempurna, syariat yang mengatur berbagai lini kehidupan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan Aku telah meridhoi Islam itu sebagai agama bagimu.” (al-Maidah: 5)

Syariat Islam adalah syariat yang dihiasi dengan akhlak yang mulia. Jika kita ingin menengok sedikit saja sejarah tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya. Bahkan sebelum diutus menjadi rasul, beliau telah digelari oleh kaumnya dengan sifat al-Amin (seorang yang amanah) dan ash-Shiddiq (seorang yang jujur).

Keluhuran Akhlak Mulia Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (al-Qalam: 4)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

“Hanyalah aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Al-Bukhari di dalam Adabul Mufrad, dari Sahabat Abu Hurairah, sahih)

Sempurna Akhlaknya Berarti Sempurna Islamnya

Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

“Mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya”. (HR. at-Tirmidzi no. 1162 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu) 1

Inilah syariat Islam, syariat yang menyempurnakan syariat-syariat sebelumnya. Oleh karena itu, seorang yang berusaha untuk berakhlak baik berarti dia telah berusaha untuk menyempurnakan keislamannya.

Sungguh akhlak yang mulia akan mengantarkan seseorang kepada derajat tertinggi di akhirat kelak, derajat untuk menjadi teman duduk terdekat Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwasanya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat duduknya denganku pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya”. (HR. at-Tirmidzi no. 363 dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, sahih) 2

Siapa yang tidak menginginkan predikat menjadi teman duduk kekasih Allah. Pasti kita semua menginginkan hal ini, namun tidak akan mendapatkan predikat ini kecuali dengan berakhlak mulia.

Pembagian Akhlak

Perlu kita ketahui, bahwa berakhlak mulia tidak sebatas antar sesama makhluk saja. Akan tetapi akhlak mulia ada dua:

  1. Berakhlak kepada Sang Khaliq yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Berakhlak mulia kepada Sang Khaliq adalah ridho terhadap ketetapan-Nya, baik berupa syariat atau takdir-Nya. Dia menerimanya dengan lapang dada tanpa ada rasa berat hati. Ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala menakdirkan sesuatu yang dibencinya, dia tetap ridho, menerima dengan lapang dada, dan bersabar.

Begitu pula ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala mensyariatkan suatu syari’at, dia menerima dan mengamalkannya dengan penuh rasa tunduk dan taat. Inilah bentuk berakhlak baik kepada Sang Khaliq.

  1. Berakhlak mulia terhadap sesama makhluk.

Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama, yaitu menahan gangguan, mencurahkan kedermaannya dan bermuka manis terhadap saudaranya. Seorang menahan untuk tidak menggangu baik secara fisik atau maknawi pada saudaranya, mencurahkan kedermaan baik dengan harta, ilmu atau yang lainya, dan bermuka manis ketika bertemu dengan saudaranya, inilah akhlak mulia terhadap sesama. Wallahu ‘alam. AMR/AA-IMN


1 Lihat Silsilah hadits ash-Shahihah no. 284.

2 Lihat Silsilah hadits ash- shahihah no. 791.

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *