oleh

Memahami Cara Tasbih Hewan dan Benda Mati

Seluruh makhluk Allah Ta’ala di dunia ini pasti mengakui keagungan Allah Ta’ala. Baik yang besar maupun yang kecil, yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, semua mengakui akan hal tersebut. Meski tidak semua makhluk tersebut mau melafalkan pengakuan mereka itu.

Termasuk bentuk melafalkan pengakuan terhadap kekuasaan Allah Ta’ala adalah dengan berzikir atau bertasbih kepada Allah Ta’ala. Telah tsabit (tetap) dalil-dalil di dalam al-Qur’an maupun sunnah bahwa makhluk Allah berupa hewan dan benda-benda mati di sekitar kita selalu bertasbih memuji keagungan Allah Ta’ala dengan cara yang telah Allah tetapkan. Bagaimanakah itu?. Selengkapnya mari kita ikuti uraian berikut:

Diantara Dalil Tentang Bertasbihnya Hewan dan Benda-benda Mati

Sebelum mengetahui bagaimana bentuk zikir dan tasbih mereka, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu dalil-dalil yang menunjukkan bahwa semua makhluk bertasbih kepada Allah Ta’ala.

Diantara dalil-dalil tersebut ialah sebagai berikut:

  1. Allah Ta’ala berfirman:

﴿تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا﴾

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satu mahklukpun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti bagaimana tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”(al-Isra’:44)

  1. Makanan bertasbih di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ:…وَلَقَد كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ. رَوَاهُ البُخَارِيّ

“Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata: ‘Sungguh dahulu kami mendengar tasbihnya makanan yang sedang dimakan (di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).”1

  1. Gunung dan burung bertasbih bersama Nabi Dawud ‘alaihis salam.

Allah Ta’ala berfirman:

﴿وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُدَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ وَكُنَّا فَاعِلِينَ﴾

“Dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kami lah yang melakukannya.”(al-Anbiya’:79)

Bagaimanakah Tasbih Hewan dan Benda-benda Mati?

Apakah tasbih mereka itu seperti tasbih kita (manusia)? Atau mereka memiliki cara lain dalam bertasbih?.

Ada beberapa pendapat para ulama dalam menjelaskan masalah ini. Diantara mereka ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tasbih pada ayat di atas (al-Isra’:44) adalah tasbih dengan lisanul maqol. Yaitu; mereka itu benar-benar bertasbih dengan mengucapkan kalimat-kalimat tasbih, hanya saja kita tidak memahami tasbih mereka, atau tidak bisa mendengarnya. Begitu juga tasbih mereka itu juga dengan lisanul hal. Yaitu; keadaan mereka itu sendiri sudah menunjukkan keagungan Allah Ta’ala.

Berikut penjelasan sebagian ulama tentang perkara ini:

  • Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang makna ayat ini dalam kitab tafsirnya, beliau rahimahullah berkata:

وَلكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ أَيْ لَا تَفْقَهُونَ تسبيحهم أيها الناس، لأنها بخلاف لغاتكم، وهذا عام في الحيوانات والجمادات والنباتات

“Makna ucapan Allah Ta’ala: وَلكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُم (akan tetapi kalian tidak bisa memahami tasbih mereka) adalah, ‘wahai maunusia, kalian tidak akan mengerti tasbihnya mereka karena mereka tidak menggunakan bahasa kalian. Bentuk tasbih dalam ayat ini bersifat umum, mencakup tasbih hewan dan benda-benda mati serta semua jenis tetumbuhan.”2

  • Imam Ibnu Jarir ath-Thobari rahimahullah berkata:

وَقَوْلُهُ (وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ) يقول تعالى ذكره: ولكن لا تفقهون تسبيح ما عدا تسبيح من كان يسبح بمثل ألسنتكم

“Firman Allah: وَلكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُم (akan tetapi kalian tidak bisa memahami tasbih mereka), maknanya adalah: akan tetapi kalian tidak akan memahami tasbih kecuali dari mereka yang bertasbih dengan bahasa kalian.”3

  • Imam Ahli Tafsir Abdurrohman bin Nashir as-Si’di rahimahullah. Beliau rahimahullah berkata:

… {وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ} من حيوان ناطق وغير ناطق ومن أشجار ونبات وجامد وحي وميت {إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ} بلسان الحال ولسان المقال. {وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ} أي: تسبيح باقي المخلوقات التي على غير لغتكم بل يحيط بها علام الغيوب

“Firman Allah: (Dan tak ada suatu pun di langit dan di bumi) maksudnya adalah, tidak ada satupun di dunia ini baik itu makhluk yang bisa berbicara maupun yang tidak bisa berbicara, seperti pohon, tetumbuhan, benda mati, yang hidup dan yang mati, melainkan ia pasti bertasbih dengan memuji-Nya. Yaitu memuji dengan lisanul hal ataupun dengan lisanul maqol.

(Akan tetapi kalian tidak memahami tasbih mereka). yaitu; kalian tidak mengetahui tasbihnya semua makhluk yang tidak berbahasa dengan bahasa kalian, namun diketahui oleh Allah ta’ala Dzat yang maha mengetahui perkara gaib.4

Al-Imam Abdurrahman bin Nasir as-Si’di rahimahullah menjelaskan bahwa yang benar adalah kita menerima dua pendapat ini (bertasbih dengan   lisanul hal ataupun dengan lisanul maqol) sekaligus, dimaknakan dengan pendapat pertama dan juga pendapat yang kedua. Sehingga alangkah baiknya kita meyakini kedua-duanya.

Kesimpulannya adalah; bahwa semua makhluk yang ada di dunia, ini baik yang di langit maupun yang di bumi, semuanya bertasbih dan mengagungkan-Nya dengan memuji Allah Ta’ala. Mereka bertasbih dengan mengucapkan kalimat-kalimat tasbih (tasbih dengan lisanul maqol), juga keadaan mereka itu sendiri (seperti kesempurnaan mereka dalam penciptaan, manfaat yang kita dapat dari mereka, atau hal-hal lain yang menunjukkan akan keajaiban penciptanya), itu semua menunjukkan keagungan dan Maha Esa Allah Ta’ala (tasbih dengan lisanul hal). MSB-

Footnotes

  1. HR. al-Bukhari: no. 5910
  2. Lihat tafsir Ibnu Katsir: tafsir surat al-Isra’ ayat: 44.
  3. Lihat tafsir Ibnu Jarir: tafsir surat al-Isra’ ayat: 44.
  4. Lihat tafsir As-Si’di: tafsir surat al-Isra’ ayat: 44.