oleh

Kisah Nabi Muhammad Bagian 3: Orang Tua dan Kabilah

Pada bagian ke dua kita telah mengetahui nasab Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam secara garis besar. Keturunan ningrat dan bangsawan sudah Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan untuk nabi Muhammad shallallah a’laihi wasallam baik ayah maupun ibu beliau.

Ibu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Nama ibu beliau adalah Aminah bintu Wahb bin Abdu Manaf bin Zurrah bin kilab. Dan Kilab ini merupakan kakek ke lima Nabi Muhammad sallallahu a’lahi wasallam dari jalur ayahnya. Jadi, ayah dan ibu beliau bertemu pada Kilab. Disebutkan dalam sejarah, ibu beliau adalah wanita yang sangat terhormat di kaumnya kala itu.

Kabilah

Para pembaca sekalian. Perlu diketahui sebelumnya bahwa bangsa arab itu terdiri dari berbagai suku dan kabilah. Ini sudah menjadi adat dan kebiasaan mereka turun temurun. Tidak cukup dengan teturunan para bangsawan saja. Allah Ta’ala kembali memuliakan beliau dangan suku/ kabilah yang paling mulia di tanah Arab.

Suku/ kabilah Quraisy adalah suku dan kabilah nabi Muhammad sallallahu a’lahi wasallam. Kabilah ini dikenal sejak dahulu dengan kemuliaan, derajat tinggi, keluruhan dan peran sekaligus jasa penting bagi bangsa arab itu sendiri. Quraisy adalah julukan bagi salah satu kakek beliau bernama Fihr bin Malik.

Sejarah mencatat bahwa orang yang paling istimewa adalah Qushai yang bernama asli Zaid. Berikut ini hal yang dia lakukan yang telah tercatata dalam sejarah:

  1. Dia adalah orang pertama yang diberikan wewenang untuk menjaga dan pemeliharaan Ka’bah.
  2. Orang pertama yang membawa kaum Quraisy untuk bermukim di kota Mekkah yang sebelumnya mereka hanya tinggal di pinggiran kota Mekkah.
  3. Tokoh sekaligus orang pertama yang merintis As-siqayah dan Ar-Rifadah. Itu adalah sebutan untuk makanan dan minuman yang disediakan dan diperuntukan untuk jama’ah haji yang datang. Ar-Rifadah adalah makanannya dan As-Siqayah adalah minuman yang dibuat dari air perasan kurma, madu, kismis atau yang lainya.
  4. Orang yang membangun bangunan khusus di sebelah utura ka’bah yang bernama Darun-Nahwah. Tempat itu adalah mabes(markas besar) kaum Quraisy. Acara-acara besar pasti di lakukan di sana. Mulai dari rapat tokoh dan pembesar, gerakan kemasyarakatan, bahkan acara pernikahan.
  5. Panglima dan komandan perang. Bendera dan kepemimpinan ada di tangannya.
  6. Jenius dan pandai olah kata. Dikenal dermawan. Maka dari itu, ucapannya punya pengaruh besar bagi kaumnya.

Dengan jasa inilah tokoh satu ini terus dikenang dan disanjung oleh kaumnya. Bersambung… Ys.