oleh

Keutamaan Mempelajari Ilmu Tauhid yang Benar

Diantara Keutamaan Mempelajari Ilmu Tauhid adalah menjadi jelas bagi seseorang tentang perbedaan tauhid para nabi dengan tauhid yang diklaim oleh pelaku kesyirikan.

Pentingnya Ilmu Tauhid

Bagaimana bisa seorang muslim ragu akan sangat pentingnya ilmu tauhid terhadap kebutuhannya di dalam kehidupan? Padahal dia beragama dengan agama yang ditegakkan di atas dua landasan:

  1. Tidak menyembah dan beribadah melainkan hanya kepada Allah SEMATA.
  2. Tidak beribadah kepada Allah melainkan dengan ibadah yang telah Allah syariatkan SAJA.

Dua landasan ini adalah hakikat dari kalimat tauhid :

أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar dan berhak untuk disembah dan diibadahi melainkan hanya Allah, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.

Untuk mewujudkan kalimat tauhid tersebut, tidak akan bisa melainkan dengan mempelajari ilmunya. Tanpa mempelajari ilmu tauhid seorang muslim TIDAK AKAN dapat mewujudkan landasan yang kedua yaitu tidak beribadah kepada Allah melainkan dengan ibadah yang telah Allah syariatkan SAJA.

Karena begitu pentingnya kedudukan mempelajari ilmu tauhid sebelum berkata dan beramal, hingga  Al-Imam Al-Bukhari menyusun sebuah bab dalam Shahihnya pada Kitab Al-Ilm: “Bab al-Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan”,

Beliau berdalil dengan firman Allah ta’ala:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ 

“Dan ketahuilah (ilmuilah) bahwasanya tidak ada sesembahan yg benar dan berhak untuk disembah dan diibadahi melainkan Allah (Muhammad : 19)”, yaitu Allah memulai firmanNya dengan perintah untuk berilmu.

Mempelajari Ilmu Tauhid Kunci Pintu Surga

Dari Shahabat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، دَخَلَ الْجَنَّةَ

”Barangsiapa meninggal dalam keadaan tahu; bahwa Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi) kecuali (hanya) Allah ,
Dia (pasti) masuk Jannah.”  [  Hadits Shohih, HR. Muslim ]

Diantara Keutamaan Mempelajari Ilmu Tauhid Adalah Seseorang Menjadi Yakin Tentang:

  1. Tauhid adalah kewajiban yang paling pertama,
  2. Pentingnya tauhid dalam setiap amalan
  3. Mentauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala adalah makna syahadat La Ilaha Illallah
  4. Ahli kitab terkadang tidak mengetahui makna tauhid, atau mengetahui maknanya tetapi tidak mengamalkannya
  5. Tauhid adalah sebab terbesar untuk terlepas dari segala marabahaya dunia dan akhirat, menolak segala hukuman pada keduanya,
  6. Tauhid menyebabkan seseorang tidak kekal di dalam neraka. Jika di dalam hati orang tersebut masih terdapat sebesar biji sawi dari keimanan,
  7. Tauhid menyebabkan seseorang mendapatkan kesempurnaan rasa aman dan petunjuk di dunia dan di akhirat.
  8. Tauhid adalah satu-satunya sebab mendapatkan ridha dan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  9. Seseorang yang paling berbahagia mendapat syafaat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang mengucapkan La Ilaha Illallah ikhlas dari dalam hatinya.
  10. Tauhid sebagai penentu diterimanya amal dan ucapan lahiriah secara sempurna dan bernilai di sisi Allah Ta’ala.
  11. Tauhid memudahkan seseorang melaksanakan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran, serta menenangkannya dari musibah.
  12. Dengan Tauhid segala yang menyakitkan menjadi ringan. Karena tauhid membantu seseorang menemukan keringanan saat menjumpai sesuatu yang tidak disukainya,
  13. Tauhid memerdekakan manusia dari perbudakan kepada makhluk, ketakutan kepada mereka, ketergantungan dengan mereka, harapan kepada mereka dan berbuat untuk mereka.
  14. Tauhid menjadikan nilai amalan berlipat tanpa batas,
  15. Tauhid menjamin kemenangan dengan pertolongan di dunia.
  16. Tauhid menjadi sebab seseorang mendapat kemuliaan, kemudahan, ketinggian, diperbaikinya segala ucapan dan amalan,
  17. Tauhid menjadi sebab Allah Ta’ala akan menolak segala kejelekan hidup baik di dunia dan di akhirat, kemudian menggantinya dengan ketenangan dan kenyamanan.
  18. Tauhid adalah awal dakwah para rasul, jalan pertama yang harus dilalui, dan tempat bertolak untuk melangkah menuju Allah Ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ فَقَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dan dia menyerukan, ‘Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada sembahan kalian selain-Nya’.” (al-A’raf: 59)

قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓۚ

“Hud berkata kepada kaumnya: “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada sembahan kalian selain-Nya”.” (al-A’raf: 65)

قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ

“Shalih berkata kepada kaumnya, ‘Sembahlah Allah, tidak ada sembahan kalian selain-Nya’.” (al-A’raf: 73)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ

“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul; (mereka berkata), ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thagut’.” (an-Nahl: 36)

Tauhid adalah pembuka dakwah para rasul. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu yang beliau utus ke negeri Yaman,

“Kamu sungguh akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab. Hendaklah yang pertama kamu serukan adalah agar mereka beribadah kepada Allah Ta’ala semata. Apabila mereka telah menyaksikan kalimat syahadat La Ilaha Illallah wa Muhammadun Rasulullah, beritahu kepada mereka bahwa Allah Ta’ala telah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam… dst.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka menyaksikan bahwa tidak ada sembahan yang benar selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah rasul Allah.”

Tauhid adalah hal pertama yang akan menjadikan seseorang masuk ke dalam Islam, sekaligus ucapan terakhir yang memberi ketenangan ketika menutup hidupnya di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir ucapannya kalimat La Ilaha Illallah, dia akan masuk ke dalam surga.”

Oleh karena itu Tauhid adalah kewajiban yang paling pertama dan yang paling akhir. Tauhid adalah urusan yang pertama dan yang terakhir.

Wallahu a’lam.