oleh

Kematian Adalah Sebuah Kepastian

Kematian merupakan perkara yang akan dihadapi oleh setiap hamba. Kematian tidak hanya mengenai orang-orang yang bertakwa. Akan tetapi kematian akan menghampiri siapa saja sesuai kehendak-Nya. Allah Ta’ala berfirman;

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian. Kemudian hanya kepada Kami lah kalian dikembalikan. (Al Ankabut: 57)

Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita agar selalu mengingat kematian, karena ia akan memutusmu dari negeri amal. Sebagaimana dalam haditsnya:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

 

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kelezatan (kematian).” (HR.Imam Ibnu Majah no.4258, Imam At Tirmidzi no. 2307 dan An Nasa’i no. 1824, Hasan)

Perawi Hadits

Beliau bernama Abdurrahman bin Sakhr Ad-Dausy, namun lebih dikenal dengan nama Abu Hurairah. Masuk islam pada tahun ketujuh hijriyyah. Pertemanan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan beliau sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits hingga mencapai 5344 hadits.Tumbuh kembang di Madinah dalam keadaan yatim, wafat di kota Madinah pada tahun 57 hijriyyah. Semoga Allah meridhainya.

Makna Global

Kematian adalah perubahan kondisi seseorang dan perpindahan dari alam dunia kepada alam barzah.

Maka ketahuilah wahai saudaraku, bahwasannya dalam mengingat kematian akan melahirkan rasa kegelisahan terhadap dunia yang fana ini dan mengarahkan seluruh kesempatannya menuju kehidupan akhirat yang abadi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (al A’la :17)

Allah Ta’ala berfirman dalam ayat lain tentang kematian ini:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (al Imran: 185).

Dalam ayat ini Allah Ta’ala mengabarkan kepada hamba-Nya, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian. Pada hari kiamat akan dibangkitkan seluruh manusia menghadap Allah Ta’ala, setiap jiwa akan mendapatkan hasil dari amalan yang ia kerjakan. Maka barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang sangat agung. Adapun kehidupan dunia hanyalah perhiasan yang akan lenyap dan sirna. Oleh karena itu, hendaknya kita jadikan dunia ini sebagai tempat amal, dengannya kita akan meraih kebahagiaan hakiki (surga) dan hendaknya kitaselalu meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah Ta’ala, apakah ibadah kita ini sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ataukah justru menyelisihinya?

Perbanyaklah amalan sebelum ajal menjemput kita. Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita bagian dari hamba-hamba-Nya yang selalu meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada segala perkara yang beliau ajarkan dan semoga Allah Ta’ala menjadikan kita bagian dari hamba-hambanya yang meninggal dalam keadaan baik.

Faedah Hadits

  1. Dengan mengingat kematian akan menghasung kita agar selalu mempersiapkan bekal menuju akhirat.
  2. Mengingat mati akan memendekkan angan-angan, karena panjangnya angan-angan sebab terbesar kelalaian seorang hamba.
  3. Menghalangi seseorang dari berbangga-bangga dengan dunia dan kelezatannya.
  4. Menghasung hamba untuk segera bertaubat dan mengerjakan segala yang luput dari amalan.
  5. Sepantasnya seorang hamba zuhud dalam perkara dunia dan rela dengan sedikitnya harta yang ia miliki.
  6. Menjadikan seseorang selalu mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.
  7. Mengingat mati akan menjadikan seorang hamba ringan dalam menghadapi musibah-musibah dunia.Wallahu a’lam. DW-IM