oleh

Kebaikan Aqidah Sumber Kebaikan Akhlaq

Aqidah yang lurus adalah sumber akhlak yang luhur. Keterkaitan antara aqidah dan akhlak sangatlah erat. Keduanya berbanding lurus dan memiliki timbal balik.

Artinya, aqidah yang baik akan menyebabkan akhlak yang baik pula. Begitu sebaliknya, akhlak yang baik menjadi tanda baiknya aqidah seseorang. Berikut ini kami sebutkan secara ringkas korelasi antara aqidah dan akhlak.

Korelasi Iman dengan Akhlak

Di dalam al-Quran terdapat banyak ayat yang menghasung untuk berperangai dengan akhlak yang baik. Hasungan tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala sampaikan kepada hamba-Nya dengan panggilan iman, yakni “Wahai orang-orang yang beriman”. Contohnya adalah ayat berikut:

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian masuk ke dalam rumah yang bukan milik kalian sampai kalian meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya. Itulah yang lebih baik bagi kalian, semoga kalian mau mengingat.” (an-Nur: 27)

Pada ayat di atas, Allah Ta’ala memberi pelajaran akhlak yaitu agar meminta izin dan memberi salam ketika hendak memasuki rumah orang lain. Seiring dengan panggilan iman yang menunjukkan bahwa akhlak mulia tersebut termasuk bagian dari iman. Karena iman mencakup keyakinan (aqidah) dalam hati, ucapan dengan lisan, dan amalan anggota badan.

Kesempurnaan Iman Dapat Dicapai dengan Akhlak Mulia

Kebaikan aqidah seseorang akan membawa kesempurnaan iman. Sementara kesempurnaan iman tidak terwujud melainkan dengan akhlak mulia. Hal ini sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 1162, dari sahabat Abu Hurairah, shahih1)

Pada riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ أكمل المؤمنين إيمانًا أحسنهم خلقًا، وإنَّ حُسْنَ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ دَرَجَةَ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ

“Sesungguhnya mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sungguh kebaikan akhlak akan mengantarkan seseorang kepada derajat pahala puasa dan shalat.” (HR. al-Bazzar no.35, dari sahabat Anas bin Malik, shahih2)

Demikian kebaikan akhlak dapat mengantarkan seseorang kepada kesempurnaan iman.

Perbaikan Akhlak, Salah Satu Misi Utama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Di masa jahiliyyah, kebaikan akhlak merupakan perangai yang langka. Kehidupan masa jahiliyyah dipenuhi dengan kezaliman dan berbagai perilaku tak bermoral. Oleh sebab itu, di antara misi utama diutusnya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk memperbaiki akhlak manusia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ

“Hanyalah aku diutus untuk menyempurnakan kebaikan akhlak.” (HR. al-Bukhari no.273 di dalam al-Adab al-Mufrad, dari sahabat Abu Hurairah, shahih3)

Seiring dengan masuknya ajaran Islam yang menanamkan aqidah yang lurus, maka akhlak kaum jahiliyyah mulai berubah. Kebaikan aqidah menjadi sumber dan penyebab utama kebaikan akhlak mereka. Dari sinilah, muncul perubahan yang signifikan pada kehidupan bangsa Arab setelah datangnya Islam dibandingkan kehidupan bangsa Arab di masa jahiliyyah, baik dari sisi pola pikir maupun tata krama. FAI-THR

Penulis: Fahri Abu Ilyas


1 Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (1/573)

2 Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (1/120)

3 Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (1/112)

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *