oleh

Inilah 8 Kekhususan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam

Nabi Muhammad adalah utusan Allah sekaligus penutup para nabi. Beliau diutus membawa syariat Islam untuk menyelamatkan manusia dari kekufuran. Iman seseorang tidak akan benar sampai mengimani kerasulan dan kenabiannya.

8 Kekhususan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam

Begitu banyak keutamaan yang ada pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada kesempatan kali ini kita akan memaparkan 8 kekhususan Rasulullah  shallallahu’alaihi wa sallam beserta dalilnya yang merupakan keutamaan dari Allah kepada beliau, antara lain:

Penutup Para Nabi

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al- Ahzab: 40)

Telah disepakati oleh kaum muslimin bahwa nabi Muhammad adalah penutup para nabi dan rasul, tidak ada lagi seorang nabi pun setelah beliau shallallahu’alaihi wa sallam.

Pemimpin Para Rasul

Dalilnya adalah sebagaimana yang disebutkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam haditsnya:

أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ القِيَامَةِ

“Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat.” 1

Ini adalah kekhususan beliau sekaligus kelebihan dimana nabi sebagai pemimpin manusia secara umum dan para rasul secara khusus.

Iman Seseorang Tidak Sah Sampai Ia Beriman Terhadap Kerasulannya

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ

“Maka demi Rabbmu, mereka(pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka persesilihkan.” (An-Nisa:65)

Umat Yang Paling Pertama Memasuki Surga

Berdasarkan keumuman hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:

نَحْنُ الْآخِرُونَ، وَنَحْنُ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Kita adalah umat yang paling akhir di dunia akan tetapi kami yang lebih dahulu (masuk surga) pada hari kiamat.” 2

Pembawa Bendera Al-Hamdu Pada Hari Kiamat

Semua orang yang mengucapkan Al-Hamdu akan berada di bawahnya, sebagaimana yang terdapat pada hadits Abu Said Al-Khudri radiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ، وَبِيَدِي لِوَاءُ الحَمْدِ وَلاَ فَخْرَ، وَمَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آدَمَ فَمَنْ سِوَاهُ إِلاَّ تَحْتَ لِوَائِي، وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الأَرْضُ وَلاَ فَخْرَ

“Aku adalah peghulu seluruh anak Adam pada hari kiamat, tidak sombong. Di tanganku bendera Al-hamdu, tidak sombong. Tidak ada seorang nabi pun pada saat itu , tidak adam atau yang lainnya kecuali berapa di bawah benderaku. Aku adalah yang pertama kali di bumi akan disibakkan3 dan tidak sombong.”4

Beliau adalah Pemilik al-Maqam al-Mahmud (Kedudukan yang Terpuji)

Yakni Sang Pencipta dan makhluk memuji beliau shallallahu’alaihi wa sallam, dalilnya sebagaimana yang allah sebutkan didalam ayatnya:

عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Pasti Rabbmu akan menempatkanmu pada tempat yang terpuji.” (Al-Isra:79)

Kedudukan ini adalah apa yang didapatkan dari keutamaan beliau shallallahu’alaihi wa sallam pada hari kiamat seperti syafa’at dan selainnya.

Pemimpin Para Nabi, Khatib dan Pemilik Syafa’at

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari sahabat Ubai bin Ka’ab radiyallahu’anhu bahwasanya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ كُنْتُ إِمَامَ النَّبِيِّينَ وَخَطِيبَهُمْ، وَصَاحِبَ شَفَاعَتِهِمْ، غَيْرَ فَخْرٍ

“Tatkala hari kiamat nanti aku adalah pemimpin para Nabi, khatib dan pemilik syafa’at mereka.”5

Umat Beliau Adalah Umat Yang Terbaik

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاس

“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” (Ali-Imran:110)

Adapun firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

“Wahai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kalian atas segala umat.” (Al-Baqarah:47)

Maka yang dimaukan dari kata “melebihkan kalian atas segala umat” pada ayat tersebut adalah umat yang ada pada zaman mereka.

Penutup

al-Imam al-Ajurri asy-Syafii rahimahullah (w.360 H/970 M) berkata:

“Tidakkah kalian melihat- semoga Allah merahmati kalian- bagaimana Allah memuliakan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap keadaan? Allah senantiasa menambahkan kemulian didunia dan akhirat. ketahuilah wahai ummat Muhammad! wahai kaum mukminin! Bahwasanya Allah azza wa jalla mewajibkan kepada seluruh makhluk untuk mengagungkan kedudukan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sebenar-benar pemuliaan dan pengagungan, janganlah kalian meninggikan suarakalian melebihi suara Nabi, dan jangan kalian berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, bahkan yang seharusnya adalah merendahkan suara kalian dari suara beliau. Semua perkara yang telah di sebutkan diatas dilakukan untuk memuliakan nabi shallallahu’alaihi wa sallam.”6

Demikianlah beberapa kekhususan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat kita sebutkan pada kesempatan kali ini, semoga dengan mengetahui hal tersebut menambah kecintaan kita kepada beliau dan menjadikan sosoknya sebagai suri teladan pada seluruh aspek kehidupan kita.

LHL-IWU

Penulis: Lekat Hidayat

Referensi:

  • Syarah Lumatul I’tiqad karya Muhammad bin Shalih
  • as-Syariah karya al-Ajurri

 

Footnotes

  1. HR Bukhari no.4712 dalam shahihnya dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu
  2. HR Bukhari no.876 dan Muslim no.855 dalam shahih keduanya dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu
  3. Yakni yang pertama kali keluar dari kubur
  4. HR At-Tirmidzi no.3148/3615 dan Ibnu Majah no.4308 dari sahabat Abu Said al-Khudri radhiyallahu’anhu
  5. HR Ahmad no. 137/138, At-Tirmidzi no.3615, dan selainnya, dari sahabat Abu Ka’ab radhiyallahu’anhu, shahih dalam shohih wa dhoif sunan Abi Dawud no.3613
  6. As-Syariah (3/1397)

    قَالَ م قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ رَحِمَهُ اللَّهُ: أَلَا تَرَوْنَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ كَيْفَ شَرَّفَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كُلِّ حَالٍ؟ يَزِيدُهُ شَرَفًا إِلَى شَرَفٍ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ثُمَّ اعْلَمُوا يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ يَا مُؤْمِنِينَ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَوْجَبَ عَلَى جَمِيعِ الْخَلْقِ أَنْ يُعَظِّمُوا قَدْرَ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالتَّوْقِيرِ لَهُ وَالتَّعْظِيمِ , وَلَا يَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ فَوْقَ صَوْتِهِ , وَلَا يَجْهَرُوا عَلَيْهِ فِي الْمُخَاطَبَةِ , كَجَهْرِ بَعْضِهِمْ لِبَعْضٍ , بَلْ يَخْفِضُوا أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ صَوْتِهِ , كُلُّ ذَلِكَ إِجْلَالًا لَهُ