oleh

Imam Asy Syafi’i: Kalaulah Cintamu Jujur Lagi Benar

Buktikan Cintamu

Di antara perangai Ahlul Jahiliyyah yang batil ialah mereka mengklaim mencintai Allah Ta’ala, namun ternyata mereka meninggalkan syariat-Nya, tidak mematuhi perintah Allah, begitu pula tidak mengindahkan larangan-Nya. Inilah yang dimaksud dengan hakikat yang saling bertolak belakang. Pasalnya, sungguh kecintaan itu tiada akan terwujud melainkan dengan mencocoki Allah Ta’ala pada kecintaan dan kebencian. Sehingga, barangsiapa yang berperangai seperti perangai ahlul jahiliyyah tersebut, maka sungguh dia adalah pendusta.

Sebagaimana al-Imam asy-Syafi’i1 rahimahullahu Ta’ala berkata dalam sebuah bait syairnya yang masyhur,

قَالَ الْإِمَامِ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فِيْ دِيْوَانِهِ الْمَشْهُوْرَةِ

تَعْصِي الْإِلَهَ وَأَنْتَ تَزْعُمُ حُبَّهُ هَذَا لَعَمْرُكَ فِيْ الْقِيَاسِ شَنِيْعُ

لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ إِنَّ الْمُحِبَّ لِمَنْ يُحِبَّ مُطِيْعُ

“Anda bermaksiat kepada Sesembahanmu, sementara anda sendiri mengklaim cinta terhadap-Nya inilah perkara yang mustahil terjadi,

Kalaulah cinta anda itu jujur lagi benar, pasti Anda akan mematuhi-Nya; sebab orang yang mencintai itu pasti patuh kepada yang dicintai.” Wallahu A’lam AYN-AAK


Alih bahasa: Abu Ya’qub Nauval el-Zuhdiy

Footnotes

  1. Disebutkan dalam beberapa kitab, antara lain kitab Jamiul Ulum wal Hikam, beliau menisbahkannya dari ulama mutaqaddimin. Sebagian ulama menisbahkannya kepada Imam Asy-Syafi’i.