oleh

Ikhlas, Adab yang Paling Utama

Ikhlas, mungkin kita sudah sering mendengar kata ini. Kitapun juga sedikit banyak telah mengetahui maknanya. Wajib kita berhias diri denganya, berhias dengan adab yang paling mulia dalam Islam.

Ikhlas Adalah Bagian dari Tauhid

Ikhlas dalam Islam adalah memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata. Sholat, puasa, haji dan berbagai ibadah yang lainya hanya semata-mata kita tunjukan untk Allah ta’ala, berharap pahala disisinya, berharap untuk Allah masukan kita kedalam surgaNya.

Ikhlas dalam beribadah merupakan inti dari tauhid. Tauhid merupakan perintah pertama kali di dalam Al Qur’an, sebagaimana lawan tauhid yaitu syirik yang merupakan larangan pertama kali di dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ () الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

‘’Hai sekalian manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa. Yang telah menjadikan bumi terhampar dan langit sebagai bangunan dan menurunkan air dari langit, lalu Allah mengeluarkan denganya buah-buahan sebagai rizki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah.’’ [Al Baqarah: 21-22]

Demikian pula keikhlasan menjadi tolak ukur diterimanya amalan ibadah seorang hamba sebagaimana yang diterangkan oleh para ulama, berdasarkan hadits niat dari sahabat Umar Bin Al-Khaththab radiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Maka siapa yang amalan hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia peroleh atau ata karena wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya itu kepada apa yang dia tujukan/niatkan.’” [HR. Muslim No. 1907]

Ikhlas, Adab yang Paling Utama

Ikhlas menjadi adab yang paling utama dalam Islam karena sesungguhnya apabila seorang tidak ikhlas dalam ibadahnya, tidak memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata, berarti ia telah menyekutukan Allah, menjadikan tandingan bagi Allah. Padahal Allah adalah Dzat yang tidak ada tandingannya, satu-satunya Dzat yang menciptakan langit, bumi dan seisinya, satu-satunya Dzat yang mengatur seluruh jagad raya.

Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang melimpahkan segala nikmatnya kepada kita, nikmat iman dan Islam, nikmat kesehatan, nikmat rizki berupa makanan dan buah-buahan, dan berbagai nikamat lainya yang kita tidak akan mampu untuk menghitungnya.

Oleh karena itu sangatlah tidak pantas bagi seorang hamba untuk menyekutukan Allah dalam peribadatannya, dalam sholat, sujud, puasa, haji, doa, dan ibadah-ibadah yang lainya. Bahkan sudah semestinya ia memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. AQ.

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *