oleh

Hakikat Orang Yang Berakal

Para pembaca yang semoga dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rabb kita Yang Maha Pemberi Anugerah telah menganugerahkan kepada kita berbagai macam nikmat-Nya sehingga kita sebagai hamba-Nya tidak mampu mengalkulasikannya. Diantara nikmat Allah adalah akal yang dengannya kita terbedakan dengan makhluk lain.

Lalu apakah tolok ukur seorang dikatakan berakal? Apakah sekadar orang yang pandai matematika, atau mahir dalam jual-beli, atau seorang yang mendapat gelar profesor? Berikut untaian permata dari seorang ulama mengenai hakikat orang yang berakal.

Hakikat Orang Yang Berakal

Berkata Sufyan bin ‘Uyainah rahimallahu ta’ala:

لَيْسَ الْعَاقِلُ الَّذِي يَعْرِفُ الْخَيْرَ وَالشَّرَّ ، إِنَّمَا الْعَاقِلُ الَّذِي إِذَا رَأَى الْخَيْرَ اتَّبَعَهُ وَإِذَا رَأَى الشَّرَّ اجْتَنَبَهُ

“Orang yang berakal bukanlah yang sekedar mengetahui kebaikan dan kejelekan, namun orang berakal adalah orang yang apabila melihat kebaikan ia mengikutinya dan apabila melihat kejelekan ia meninggalkannya.” (Hilyatul Auliya jilid 8 hal 339 karya Abu Nu’aim al-Ashbahany).”

Kita sepantasnya meminta kepada Allah Dzat Yang Maha Pemberi agar membimbing kita menjadi orang yang berakal, yang mengetahui kebaikan lalu berupaya mengaplikasikan dalam kehidupan.

SFW.

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *