oleh

Do’a dan Zikir Ketika Sujud

-Fiqih-3,069 views

Sujud merupakan salah satu di antara rukun shalat yang wajib ditunaikan oleh seorang muslim di dalam shalatnya, Sebagaimana halnya rukun-rukun shalat yang lain, di dalam sujud pula disyariatkan untuk membaca zikir-zikir yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Macam-macam Do’a dan Zikir Yang Sahih Ketika Sujud

Berikut ini adalah do’a-do’a dan zikir-zikir yang shahih Ketika sujud baik dalam sholat wajib maupun shalat sunnah:

Zikir Pertama:

سُبْحَانَ رَبِّي الْأَعْلَى. ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-01.mp3?_=1

“Maha Suci Rabb-ku yang maha tinggi.” (dibaca 3 kali)1

Zikir Kedua:

سُبْحَانَ رَبِّي الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ. ثَلَاثًا

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-02.mp3?_=2

“Maha Suci Rabb-ku yang maha tinggi dan dengan memujinya.” (dibaca 3 kali)2

Zikir Ketiga:

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-03.mp3?_=3

“Maha Suci lagi maha Mulia, Rabb para malaikat dan ruh (Jibril).”3

Zikir Keempat:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-04.mp3?_=4

“Maha Suci Allah, Rabb kami. Dan dengan memuji Engkau, Ya Allah ampunilah aku.”4

Zikir Kelima:

اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-05.mp3?_=5

“Ya Allah ampunilah dosaku semuanya, yang kecil maupun yang besar, yang pertama maupun yang terakhir, yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.”5

Zikir Keenam:

اللهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ، وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-06.mp3?_=6

“Ya Allah hanya kepada-Mu aku bersujud hanya kepada-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku sujud kepada Yang menciptakannya dan membentuknya, serta membuka pendengaran dan pengllihatannya, Maha Barakah Allah sebaik-baik pencipta.”6

Zikir Ketujuh:

سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-07.mp3?_=7

“Maha Suci Allah yang memiliki kekuasaan, kerajaan, kebesaran, dan keagungan.”7

Zikir Kedelapan:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-08.mp3?_=8

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan pemaafan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari (azab)-Mu. Aku tidak sanggup menghitung sanjungan terhadap-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu.”8

Zikir dan Do’a Ketika Sujud Tilawah

Pengertian sujud tilawah

Di antara jenis sujud adalah sujud tilawah, yaitu sujud yang dilakukan Ketika membaca atau mendengar bacaan ayat-ayat sajdah (yang menganjurkan untuk sujud). Maka sujud ini disyariatkan bagi orang yang membaca ayat sajdah dan mendengarnya.

Hukum sujud tilawah

Menurut pendapat yang paling shahih tentang hukum sujud ini adalah sunnah tidak sampai wajib, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan sujud ini Ketika beliau mendengar bacaan sahabat Zaid bin Tsabit pada ayat sajdah dalam surat an- Najm.9

Penerapan sujud tilawah

Sujud ini bisa dilakukan di dalam shalat dan di luar shalat. Juga disyariatkan di dalamnya untuk membaca zikir-zikir dan do’a-do’a yang Shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Zikir Sujud Tilawah Pertama

سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِه

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-Tilawah-01.mp3?_=9

“Wajahku sujud kepada yang menciptakannya dan membentuknya, serta membuka pendengaran dan penglihatannya, dengan daya dan kekuatannya.”10

Zikir Sujud Tilawah Kedua

اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ

https://islamhariini.com/wp-content/uploads/2021/12/Zikir-Sujud-Tilawah-02.mp3?_=10

“Ya Allah tuliskanlah untukku pahala dengan sujud ini disisi-Mu, lepaskanlah dariku dosa dengannya dan jadikanlah dia sebagai simpanan disisi-Mu, dan terimalah dia dariku sebagaimana engkau menerimanya dari hamba-Mu, Daud.”11

Tuntunan Syari’at Dalam Membaca Seluruh Zikir-zikir Ini Ketika Sujud

Masing-masing dari jenis-jenis zikir ini adalah sah (bila dibaca salah satunya), namun yang lebih utama adalah terkadang membaca zikir yang ini dan terkadang membaca yang lain. Ini berdasarkan kaidah yang telah kita nyatakan sebelumnya bahwa ibadah yang cara pelaksanaanya terdapat beberapa bentuk, maka yang utama dalam hal itu adalah mengerjakan semuanya secara bergantian.12

Demikian sajian yang bisa kami persembahkan untuk pembaca sekalian terkait dengan do’a dan zikir Ketika sujud, kesempurnaan hanya milik Allah semata, karenanya keritik dan saran dari anda sekalian sangat kami nantikan, mudah-mudahan yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin

IBL-IWU

penulis: Al-faqir ila ‘afwi rabbihil Ghani (Ibrahim Lampung)

Referensi:

  1. Asy-Syarhul Mumti’ ala Zadil Mustaqni’, karya Syaikh Muhammad bin Shalih.
  2. Aslu Sifat Shalat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa salam, karya Syaikh Nasiruddin Al-Albani.
  3. Al-Fiqhul Muyassar fii Dhauil Kitabi was Sunnah.
  4. Hisnul muslim,min Adzkaril Kitabi Was Sunnah karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani.

1HR. Ibnu Majah no.888. Disahihkan oleh al-Albani dalam sahih Sunan Ibnu Majah (1\30)

2HR. ad-Daruquthni no. 1292. dari sahabat Huzaifah radhiallhu’anhu. Disahihkan oleh al-Albani dalam Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

3 HR. Muslim no. 487 dalam sahihnya dari sahabat Mutharrif bin Abdillah bin asy-Syikhkhir radhiallahu’anhu

4 HR. al-Bukhari no. 794, dari sahabat Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu’anhu

5 HR. Muslim no. 483, dalam sahihnya dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu’anhu

6 HR. Muslim no. 771, dalam sahihnya dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallhu’anhu

7 HR. Abu Dawud no. 873, Shahih, dari sahabat Auf bin Malik al-Asyja’l radhiallahu’anhu

8HR. Ibnu Hibban no. 1933, dan Ibnu Khuzaimah no.671 Shahih dari sahabiyyah Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiallahu’anha

9 Lihat. al- Fiqhul Muyassar fi Dhauil Kitabi Was Sunnah hal. 83

10 HR. at-Tirmidzi no.580 Shahih, dari sahabat ‘Aisyah radhiallahu’anha

11 HR. at-Tirmidzi no. 3424 Hasan Shahih, dari sahabat Abdullah bin abbas radhiallahu’anhu

12 Lihat Syarah Mumti’ (3/48)

وكلُّ واحدة من هذه الصِّفات مجزئة، ولكن الأفضل أن يقول هذا أحياناً، وهذا أحياناً، على القاعدة التي قرَّرناها فيما سبق، مِن أنَّ العبادات الواردة على وجوهٍ متنوِّعة الأفضلُ فيها فِعْلُها على هذه الوجوه.