oleh

Delapan Pintu Surga – Nama, Sifat dan Gambarannya

Delapan Pintu Surga yang di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan, telah Allah Ta’ala ciptakan untuk orang-orang beriman dan beramal shalih. Masing-masing pintu tersebut akan dimasuki oleh orang-orang yang berhak memasukinya sesuai dengan jenis amal shalih yang telah dilakukannya ketika di dunia.

Delapan Pintu Surga

Sebuah hadits dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لَا يَدْخُلُهُ إِلَّا الصَّائِمُونَ

“Surga memiliki delapan pintu, salah satu pintu tersebut dinamakan Ar Rayyan. Tidak akan masuk melewatinya melainkan orang-orang yang berpuasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim 1152)

Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللهِ نُودِيَ فِي الْجَنَّةِ: يَا عَبْدَ اللهِ، هَذَا خَيْرٌ، فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ، دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ، دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ، دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ، دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ ” قَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا عَلَى أَحَدٍ يُدْعَى مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ، فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا؟ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَعَمْ، وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang berinfak dengan dua perkara apapun di jalan Allah maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, “Wahai hamba Allah, inilah kebaikan.

Maka barangsiapa yang termasuk orang-orang yang banyak menegakkan shalat maka dia akan dipanggil dari pintu shalat, barangsiapa yang termasuk orang-orang berjihal maka akan dipanggil dari pintu jihad, dan barangsiapa yang gemar bersedekah maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah, dan barangsiapa yang rajin berpuasa maka akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan.”

Maka shahabat Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahuanhu berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada kesulitan bagi orang yang dipanggil dari pintu-pintu tersebut. Maka apakah ada orang yang dipanggil dari seluruh pintu-pintu tersebut?”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-pun menjawab, “Ya. Dan aku berharap engkau termasuk di antara mereka”.” (HR. Al-Bukhari no. 3666 dan Muslim no. 1027 dari shahabat Abu Hurairah radhiallahuanhu).

Lebar Pintu Surga

Pintu-pintu surga sangatlah lebar. Gambaran lebar pintu surga telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ المصراعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ كَمَا بَيْن مَكَّةَ وَهَجَر، أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى .متفقٌ عليه

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh jarak antara dua sisi salah satu dari pintu-pintu surga adalah seperti jarak dari Mekah ke Hajar atau Mekah ke Bashrah.” (Muttafaqun ‘alaihi, dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa Hajar adalah nama suatu kota besar yang merupakan bagian dari negeri Bahrain pada zaman tersebut (lihat Syarah Shahih Muslim 3/69).

Suatu rentang jarak yang sangat jauh yang apabila diukur maka mencapai 1340 km lebih.

Sumber: Map Google

Pintu Surga Dibuka dengan Syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Ummat manusia mengalami berbagai macam peristiwa dan melalui perjalanan yang panjang. Ketika kaum muslimin telah berada di hadapan negeri keselamatan yaitu surga, mereka datang dengan berkelompok-kelompok sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,

وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka akan dibawa ke dalam surga dengan berkelompok-kelompok.” (Az Zumar: 73).

Ketika itu mereka mendapati pintu-pintu surga masih tertutup. Pintu-pintu tersebut hanya dapat terbuka dengan syafa’at dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam akan datang lalu meminta malaikat penjaga untuk membukanya. Itulah salah satu jenis syafa’at yang dikhususkan bagi beliau sebagaimana dalam hadits:

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتفْتِحُ، فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ، فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

“Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat kemudian aku meminta untuk dibukakan (pintu tersebut). Maka malaikat penjaga bertanya, “Siapa engkau?”, Aku menjawab, “Muhammad”, dia pun berkata, “Untukmu aku diperintahkan agar tidak membukakan pintu bagi siapapun sebelummu.” (HR. Muslim no. 197 dalam shahihnya dari shahabat Anas bin Malik radhiyallahuanhu).

Bora Bora Island

Kemuliaan ummat Muhammad di Akhirat

Delapan pintu surga hanya dapat terbuka dengan syafa’at dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hal ini sebagai salah satu bentuk kemuliaan yang diberikan Allah Ta’ala untuk beliau pada hari kiamat.

Demikian pula umat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, Allah memuliakan mereka dengan dipersilahkan untuk memasuki surga sebelum umat-umat yang lainnya. Berita ini telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

نَحْنُ الآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا، ثُمَّ هَذَا يَوْمُهُمُ الَّذِي فُرِضَ عَلَيْهِمْ، فَاخْتَلَفُوا فِيهِ، فَهَدَانَا اللَّهُ، فَالنَّاسُ لَنَا فِيهِ تَبَعٌ اليَهُودُ غَدًا، وَالنَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ

“Kita (umat Muhammad) adalah (ummat) yang terakhir, tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Dan hari ini (Jum’at) adalah hari yang telah diwajibkan atas mereka, namun mereka berselisih tentangnya. Kemudian Allah menunjukkannya pada kita. Karena itu, umat-umat lain terkait dengan hari Jum’at adalah pengikut. Bagi kaum Yahudi, besok. Sedangkan bagi kaum Nasrani lusa.” (Hadits Shahih Muslim No. 1414 – Kitab Jumat dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu).

Setelah terbukanya delapan pintu surga maka ia akan tetap terbuka selama-lamanya, sebagaimana yang dinyatakan oleh al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah ketika menjelaskan firman Allah Ta’ala,

جَنّٰتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ الْاَبْوَابُۚ

“Surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.” (Shad: 49).

Kenapa pintu surga akan terbuka selamanya?

Lebih lanjut Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa keadaan delapan pintu surga yang selalu terbuka menunjukkan beberapa perkara, di antaranya:

  1. Para malaikat masuk menemui penduduk surga di setiap waktu. Para malaikat datang dengan membawa hadiah dan pemberian dari Allah Ta’ala. Demikian pula perkara-perkara yang menyenangkan hati mereka didatangkan kepada mereka setiap waktu.

  2. Surga adalah negeri yang aman. Sehingga mereka tidak butuh untuk menutup pintu di sana, seperti yang biasa mereka lakukan ketika di dunia. (Hadil Arwah hal. 106)

Wahai kaum muslimin, mari bersemangat untuk melakukan amal shalih. Sekecil apapun amalan jika dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan bimbingan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjadi besar di sisi Allah Ta’la dan kita akan merasakan kenikmatan tak terhingga sebagai balasan dari-Nya. Sekarang pilihlah….! dari delapan pintu surga, pintu mana sajakah yang ingin Anda masuki?”

 

Artikel Delapan Pintu Surga