oleh

Cinta Nabi Tanda Iman Yang Sejati

Berikut ini adalah pembahasan hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu tentang kesempurnaan iman seseorang:

عَنْ أَنَسٍ أَنّ رَسُوْل الله ﷺ قَال (( لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَ وَالِدِهِ وَالنَاسِ أَجْمَعِيْنَ)) – أخرجه البخاري ومسلم

Terjemah hadits:

Dari shahabat Anas –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhoinya- bahwasannya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: ” Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai aku menjadi orang yang paling dia cintai melebihi cintanya kepada anaknya, orang tuanya, serta seluruh manusia”. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Shahabat perawi hadits :

Nama lengkap beliau adalah Anas bin Malik al Anshory al Khazrajy – berasal dari suku khazraj- beliau wafat di kota Bashrah, pada tahun 93 H.

Derajat hadits:

Hadits ini adalah hadits shohih diriwayatkan oleh:

  1. Imam Al Bukhari di dalam kitab shohihnya (kitab Al Iman No: 15).
    Nama lengkap beliau adalah: Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Bardizbah Al Bukhari (194 H -256 H) semoga Allah -Subhanahu wa Ta’ala- merahmati beliau.
  2. Imam Muslim di dalam shohihnya (kitab al iman no: 44).
    Nama lengkap beliau adalah: Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al Qusairy An Naisabury (204 H-261 H) semoga Allah -Subhanahu wa Ta’ala- merahmati beliau.

Penjelasan hadits:

Para pembaca sekalian yang semoga dirahmati Allah -Subhanahu wa Ta’ala-, hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa iman seseorang tidaklah akan sempurna sampai dia mencintai Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- melebihi cintanya kepada seorang pun selain beliau. Baik kerabatnya, teman sejawatnya, maupun kawan bisnisnya.

Maka apabila seseorang telah menjadikan beliau sebagai seorang yang paling dia cintai, saat itulah dia menjadi seorang mukmin yang sejati.

Para pembaca islamhariini.com, yang semoga dirahmati Allah -Subhanahu wa Ta’ala-, diantara tanda cinta seseorang kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

  1. Lebih mengutamakan ketaatan kepada Allah -Subhanahu wa Ta’ala- dan Rasul-Nya di atas seluruh ketaatan kepada selainnya.
  2. Lebih mengutamakan perkara yang dicintai oleh Allah -Subhanahu wa Ta’ala- dan Rasul Nya di atas perkara yang dicintai oleh manusia, meskipun seluruh manusia akan membencinya (disebabkan hal tersebut).

Faidah Hadits

Faidah yang bisa diambil dari hadits ini diantaranya:

  1. Seorang mukmin sejati adalah seorang yang lebih mengutamakan kecintaan kepada Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- di atas kecintaan kepada seluruh manusia selain beliau.
  2. Di dalam hadits ini terdapat petuah dari Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada umatnya untuk menjadikan beliau sebagai panutan pertama yang dicontoh, sebelum menjadikan manusia selain beliau sebagai panutan. Dan ini adalah kewajiban bagi seorang mukmin yang sejati.

Para pembaca islamhariini.com yang semoga senantiasa dirahmati Allah -Subhanahu wa Ta’ala-, demikinlah beberapa penjelasan serta faidah dari hadits yang menunjukkan kepada kita bahwa mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan tanda iman yang sejati. Semoga Allah -Subhanahu wa Ta’ala- memudahkan kita untuk beramal dengannya. Dan semoga Allah -Subhanahu wa Ta’ala- mengumpulkan kita bersama Nabi-Nya di surga kelak. Amin ya Mujiibas sailiin. ID.

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *