oleh

Cara Memperoleh Manfaat dari al-Qur’an

Apabila engkau ingin memperoleh manfaat dari al-Qur’an, maka hadirkanlah hatimu tatkala membacanya dan mendengarkannya. Jadikanlah kehadiran hatimu bagaikan kehadiran orang yang sedang diajak bicara oleh Allah Ta’ala, sebagaimana perkataan-Nya,

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikan.” (Qaaf: 37)

Cara memperoleh manfaat dari al-Qur’an

Wahai saudaraku, sesungguhnya pengaruh sempurna dari manfaat al-Qur’an dapat kita rasakan jika kita memenuhi kriteria-kriteria berikut:

  1. Adanya petunjuk yang berpengaruh, yaitu al-Qur’an.

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan.”

  1. Adanya tempat yang menerima sebagai wadah, yaitu hati yang hidup serta berilmu tentang Allah.

لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ

“Bagi orang-orang yang mempunyai hati.”

Dan perkataan Allah Ta’ala,

إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ (69) لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا

“Al-Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya).” (Yasin: 69-70)

  1. Terlaksanakannya syarat-syarat memperoleh manfaat.

أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ

“Atau yang menggunakan pendengarannya.” Yakni mencurahkan indra pendengarannya untuk memperhatikan ayat-ayat yang sedang dibaca atau didengarkan.

  1. Menghilangkan penghalang yang dapat menghalanginya.

وَهُوَ شَهِيدٌ

“Sedang dia menyaksikannya.” Maknanya adalah hatinya menyaksikan, hadir, serta tidak lalai terhadap ayat yang sedang dibaca atau didengar.

Ibnu Qutaibah rahimahullah mengatakan ketika menjelaskan potongan ayat ini, “Yakni ia mendengar al-Qur’an dalam keadaan hatinya menyaksikan dan memahami. Ia mendengarnya tidak dalam kondisi lalai.”

Ayat ini mengisyaratkan kepada kriteria keempat, yaitu menghilangkan penghalang yang dapat menghalangi. Penghalang apa yang dapat menghalangi dari memperoleh manfaat al-Qur’an? yaitu kelalaian serta ketidakhadiran hati dari memahami ayat yang sedang dibaca maupun didengar. Demikian pula tidak memperhatikan dan merenunginya, bahkan berpaling kepada sesuatu yang lain.

Jika telah terpenuhi kriteria- kriteria di atas niscaya dengan izin Allah kita akan memperoleh manfaat dari al-Qur’an.

Apa manfaat al-Qur’an diturunkan?

Kita semua diciptakan tidaklah sia-sia, melainkan untuk tujuan yang sangat besar dan mulia yaitu beribadah kepada Allah semata. Oleh karenanya, Allah Ta’ala menurunkan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjelaskan tujuan kita diciptakan. Allah Ta’ala tidak membiarkan kita mengikuti hawa nafsu, sebagaimana perkataan-Nya,

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ

“Seandainya kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka al-Qur’an, tetapi mereka berpaling dari al-Qur’an.” (al-Mu’minun: 71)

Begitu pula Allah Ta’ala dengan kelembutan-Nya menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Sebagaimana perkataan-Nya,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.” (al-Baqarah: 185)

Al-Qur’an juga merupakan penyembuh bagi penyakit yang ada di dada, serta rahmat bagi orang yang beriman. Allah Ta’ala berkata,

يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57)

Sehingga dengan membaca al-Qur’an dan mendengarkannya, hati seorang yang beriman akan terasa lapang dan tentram. Ia merasakan kebahagiaan yang hakiki, yang tidak dirasakan oleh para pencari dunia. Di sisi lain, dia mendapatkan solusi dari problem yang sedang dialami dan beberapa manfaat yang merupakan tujuan diturunkannya al-Qur’an.

Pembaca yang semoga dirahmati Allah, demikianlah sedikit ulasan terkait cara memperoleh manfaat dari al-Qur’an. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembacanya. Amin

UKA/AA-ALF


Referensi: al-Fawaid karya al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin al-Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah (691-751 H).

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *