oleh

Bolehkah Sekali Berwudhu Untuk 2 Kali Shalat atau Lebih?

-Fiqih-9,477 views

Sebuah pertanyaan yang mungkin pernah muncul di tengah-tengah kita, apakah boleh sekali berwudhu untuk 2 kali shalat atau lebih?

Misalnya, seseorang berwudhu untuk menunaikan shalat maghrib. Selepas shalat maghrib, ia membaca al-Qur’an, berzikir atau melakukan aktivitas lainnya hingga tiba waktu shalat Isya sedangkan wudhunya belum batal.

Kemudian ia bangkit menunaikan shalat Isya tanpa berwudhu kembali karena mencukupkan dengan wudhu yang pertama saat hendak menunaikan shalat maghrib. Apakah yang demikian itu diperbolehkan secara syar’i? Simak jawabannya pada ulasan berikut ini!

Dalil Tentang Sekali Berwudhu Untuk 2 Kali Shalat atau Lebih

Terdapat beberapa hadits shahih yang menjelaskan tentang bolehnya sekali berwudhu untuk 2 kali shalat atau lebih. Kami akan menyebutkan beberapa hadits di antaranya:

Hadits Pertama

Seorang Imam terkemuka, penulis kitab terotentik setelah al-Qur’an, yaitu Imam al-Bukhari rahimahullah membawakan sebuah hadits di dalam kitab shahihnya. Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ قُلْتُ: كَيْفَ كُنْتُمْ تَصْنَعُونَ؟ قَالَ: يُجْزِئُ أَحَدَنَا الوُضُوءُ مَا لَمْ يُحْدِثْ

“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu setiap akan mengerjakan shalat.”

Aku bertanya kepada Rasulullah, “Bagaimana engkau melakukannya?.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Cukup bagi seseorang sekali berwudhu (untuk 2 kali shalat atau lebih) selama ia belum berhadats.”1

Hadits Kedua

Seorang Imam yang mulia, penulis kitab terotentik setelah kitab Shahih al-Bukhari, yaitu Imam Muslim rahimahullah, beliau juga membawakan sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Buraidah radhiyallahu ‘anhu di dalam kitab shahihnya. Sahabat Buraidah radhiyallahu ‘anhu menuturkan,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الصَّلَوَاتِ يَوْمَ الْفَتْحِ بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ، وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: لَقَدْ صَنَعْتَ الْيَوْمَ شَيْئًا لَمْ تَكُنْ تَصْنَعُهُ، قَالَ: عَمْدًا صَنَعْتُهُ يَا عُمَرُ

“Pada tahun penaklukkan kota Mekah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat (5 waktu) hanya dengan sekali berwudhu dan mengusap kedua khufnya (sejenis sepatu).”

Sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,

”(Wahai Rasulullah) Sungguh pada  hari ini, engkau telah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah engkau kerjakan sebelumnya.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

”Wahai Umar, aku  sengaja mengerjakannya (untuk menjelaskan tentang bolehnya hal itu).”2

Seorang ulama yang aktif dalam berkarya di masa mudanya yaitu Imam an-Nawawi rahimahullah menyebutkan faidah yang dapat dipetik dari ucapan sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu, “(Wahai Rasulullah) Sungguh pada  hari ini, engkau telah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah engkau kerjakan sebelumnya.”, beliau rahimahullah berkata,

“Pada ucapan Umar radhiyallahu ‘anhu tersebut, terdapat keterangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berwudhu setiap akan mengerjakan shalat, hal itu beliau lakukan dalam rangka mengerjakan amalan yang lebih afdhal/ utama.

Namun pada hari ini (di tahun penaklukkan kota Mekah), beliau mengerjakan shalat lima waktu hanya dengan sekali berwudhu, untuk menjelaskan bahwa bolehnya menunaikan beberapa shalat hanya dengan sekali berwudhu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Wahai Umar, aku  sengaja mengerjakannya (untuk menjelaskan tentang bolehnya hal tersebut). ”3

Penjelasan Para Ulama Tentang Sekali Berwudhu Untuk 2 Kali Shalat atau Lebih

Berikut ini kami sertakan beberapa penjelasan para ulama yang dapat membantu kita dalam memahami hadits-hadits tentang permasalahan ini.

Penjelasan Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah

Pada kitab syarah shahih muslim, Imam An-Nawawi rahimahullah meletakkan sebuah bab pada hadits Buraidah radhiyallahu ‘anhu di atas, menjelaskan kesimpulan hukum yang dapat diambil dari hadits tersebut, beliau rahimahullah berkata,

“Bab tentang diperbolehkannya sekali berwudhu untuk 2 kali shalat atau lebih.”4

Beliau rahimahullah juga berkata,  ”Diperbolehkannya shalat lima waktu dan shalat-shalat sunnah hanya dengan sekali berwudhu, selama ia belum berhadats (batal). Hal ini diperbolehkan berdasarkan kesepakatan para ulama yang berpandangan demikian.”5

Penjelasan Imam Ibnu Qudamah rahimahullah

Seorang Imam yang dikenal dengan kezuhudan dan sikap wara’nya yaitu Imam Ibnu Qudamah rahimahullah. Beliau meletakkan sebuah pasal di dalam kitabnya al-Mughni, beliau rahimahullah berkata,

“Pasal: Bolehnya sekali berwudhu untuk 2 kali shalat atau lebih selama ia tidak berhadats. Tidak didapati ada perselisihan pendapat pada permasalahan ini.

Imam Ahmad bin Qosim rahimahullah berkata, ‘Aku pernah bertanya kepada Imam Ahmad rahimahullah tentang seseorang yang mengerjakan shalat lebih dari lima kali dengan sekali berwudhu.’ Beliau menjawab, ‘Tidak mengapa, selama wudhunya belum batal.’ Aku menduga tidak ada satu ulama pun yang menyelisihi hal ini.”6


Baca juga: Bolehkah Berwudhu di WC?


Fatwa al-Lajnah ad-Daimah

Pertanyaan ke- 8 dari fatwa no.2677. Seorang penanya berkata, “Apakah boleh bagi seorang muslim menunaikan shalat 5 waktu hanya dengan sekali berwudhu, walau tanpa niat (dengan satu wudhu itu untuk menunaikan shalat 5 waktu)?”

Jawaban:

“Iya, seorang muslim boleh mengerjakan shalat 5 waktu walau hanya dengan sekali berwudhu, meskipun tatkala berwudhu, ia tidak meniatkan dengan wudhu tersebut untuk mengerjakan shalat 5 waktu. Selain mengerjakan beberapa shalat fardhu, ia juga boleh mengerjakan shalat-shalat sunnah yang ingin ia kerjakan dengan wudhu tersebut, selama wudhunya belum batal. Hal ini berdasarkan kesepakatan para Ulama. Karena telah benar dan pasti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebolehan hal itu.”7

Kesimpulan

Berapa banyak pun jumlah shalat yang akan dilakukan, jika masih dalam keadaan suci, tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan wudhunya seperti tidur lelap, kentut, buang air kecil dan yang lainnya, maka selama itu pula boleh mengerjakan shalat sebanyak yang ingin ia kerjakan. Baik itu mengerjakan shalat yang wajib maupun yang sunnah.

Sehingga, sekali berwudhu untuk 2 kali shalat atau lebih hukumnya boleh. Hal ini berdasarkan hadits-hadits yang shahih beserta penjelasan para ulama semisal Imam An-Nawawi  dan Ibnu Qudamah rahimahumullah. Semoga artikel yang singkat ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca sekalian. Allahumma aamiin. MPS/LTC/IWU

Penulis: Muammar Purwandi

Referensi:

– Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, karya Imam an-Nawawi asy-Syafi’I rahimahullah.

– Al-Mughni, karya Imam Ibnu Qudamah rahimahullah.

– Majmu’ Fatawa al-Lajnah ad-Daimah.

Footnotes

  1. HR. al-Bukhari no. 214 di dalam shahihnya, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu
  2. HR. Muslim no. (277)-86 di dalam shahihnya, dari sahabat Buraidah radhiyallahu’anhu
  3. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim (3/178)

    وَأَمَّا قَوْلُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ صَنَعْتَ الْيَوْمَ شَيْئًا لَمْ تَكُنْ تَصْنَعُهُ فَفِيهِ تَصْرِيحٌ بِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوَاظِبُ عَلَى الْوُضُوءِ لِكُلِّ صَلَاةٍ عَمَلًا بِالْأَفْضَلِ وَصَلَّى الصَّلَوَاتِ فِي هَذَا الْيَوْمِ بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ بَيَانًا لِلْجَوَازِ كَمَا قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَمْدًا صَنَعْتُهُ يَا عُمَرُ

  4. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim (3/176)

    بَابُ جَوَازِ الصَّلَوَاتِ كُلِّهَا بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ

  5. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim (3/177)

    جَوَازُ الصَّلَوَاتِ الْمَفْرُوضَاتِ وَالنَّوَافِلِ بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ مَا لَمْ يُحْدِثْ وَهَذَا جَائِزٌ بِإِجْمَاعِ مَنْ يُعْتَدُّ بِهِ

  6. Al-Mughni (1/105)

    فَصْل يَجُوزُ أَنْ يُصَلِّيَ بِالْوُضُوءِ مَا لَمْ يُحْدِثْ، وَلَا نَعْلَمُ فِي هَذَا خِلَافًا. قَالَ أَحْمَدُ بْنُ قَاسِمٍ: سَأَلْت أَحْمَدَ عَنْ رَجُلٍ صَلَّى أَكْثَرَ مِنْ خَمْسِ صَلَوَاتٍ بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ؟ قَالَ: مَا بَأْسٌ بِهَذَا إذَا لَمْ يَنْتَقِضْ وُضُوءُهُ، مَا ظَنَنْت أَنَّ أَحَدًا أَنْكَرَ هَذَا

  7. Al-Lajnah ad-Daimah (6/204-205)

    السؤال الثامن من الفتوى رقم (2677)

    س8: هل يجوز للمسلم أن يصلي بوضوء واحد عدة فروض ولتكن خمسة بدون نية سابقة؟

    جـ8: نعم يجوز للمسلم أن يصلي بوضوء واحد عدة فروض خمسا أو أكثر، ولو لم ينو حين وضوئه أن يصليها بهذا الوضوء، وله أيضا أن يصلي مع تلك الفرائض الكثيرة من النوافل ما شاء بهذا الوضوء ما لم ينتقض بإجماع أهل العلم؛ لثبوت الأحاديث الصحيحة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم بذلك.