oleh

Amalan-amalan yang Paling Dicintai Allah Ta’ala

Amalan-amalan yang Paling Dicintai Allah Ta’ala

عن عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” :أَيُّ العَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ ”قَالَ” :الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا”، قَالَ“ :ثُمَّ أَيٌّ؟ ”قَالَ” :ثُمَّ بِرُّ الوَالِدَيْنِ,”قَالَ” :ثُمَّ أَيٌّ؟ “قَالَ” :الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّه.”

Terjemah hadits

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, ”Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalan-amalan apa yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala?” Beliau bersabda, “Shalat pada awal waktunya”. Aku berkata, ” Kemudian apa?” Beliau bersabda, “Berbakti kepada kedua orang tua”. Aku berkata, “Kemudian apa?”Beliau bersabda, “Jihad di jalan Allah Ta’ala”. (HR.Bukhari no.5970 di dalam shahihnya)

Derajat hadits

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imam al- Bukhari dalam shahihnya pada kitab al-Adab no. 5970.

Perawi hadits

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib al-Hudzali. Kunyah beliau adalah Abu Abdurrahman. Beliau termasuk generasi awal sahabat yang masuk Islam. Beliau merupakan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang senior dan memiliki perangai baik. Beliau wafat pada tahun 32 Hijriah.

Makna hadits secara global

Hadits di atas menjelaskan tentang tiga amalan yang dicintai Allah Ta’ala. Tiga amalan tersebut adalah:

  1. Shalat pada awal waktunya.

    Shalat adalah rukun kedua dari rukun-rukun Islam. Shalat adalah satu ibadah yang Allah Ta’ala perintahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara langsung tanpa melalui perantara Jibril ‘alaihissalam dari atas langit. Hal ini menunjukkan betapa agungnya ibadah shalat tersebut.

    Maka waktu yang paling utama yang akan mendekatkan seorang hamba kepada Allah Ta’ala adalah pada awal masuk waktu shalat. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat pada awal waktu seperti yang disebutkan dalam hadits di atas.

  2. Berbakti kepada kedua orang tua.

    Hak kedua orang tua sangatlah agung. Oleh karena itu, Allah Ta’ala mengaitkan hak kedua orang tua dengan bertauhid kepada-Nya. Hal ini disebutkan dalam beberapa ayat-Nya, diantaranya adalah firman Allah Ta’ala,

    وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

    “Beribadahlah Allah Ta’ala, janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (an-Nisa 36)

    Maka wajib bagi seorang muslim untuk menunaikan hak yang agung ini. Walaupun keduanya kafir, hak kedua orangtuanya tidak gugur dari seorang anak.

  3. Jihad di jalan Allah Ta’ala.

    Karena sesungguhnya jihad adalah puncak tertinggi agama Islam. Dan dengannya kalimat Allah (laa ilaha illallah) menjadi tinggi. Dan dengannya pula Allah Ta’ala meninggikan agama Islam atas seluruh agama yang ada.

    Hal ini sebagaimana terjadi dalam peperangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum yang hidup setelah beliau. Sesungguhnya mereka mengerahkan jiwa raga mereka dan harta-harta mereka di jalan Allah Ta’ala. Mereka berjihad dengan sebenar-benarnya. Maka Allah meninggikan Islam melalui mereka dan meninggikan Islam di atas seluruh agama yang ada melalui tangan mereka. Demikian pula Allah Ta’ala meninggikan dan memuliakan mereka.

Faedah hadits

  1. Shalat pada awal waktu diantara amalan yang Allah cintai.

  2. Bahwa hak kedua orang tua sangat agung. Berbakti dan menunaikan hak kedua orang tua diantara amalan yang Allah Ta’ala cintai.

  3. Keutamaan amalan jihad di jalan Allah Ta’ala, apabila sesuai dengan syariat Islam.

Para pembaca yang semoga dirahmati Allah Ta’ala….

Kita memohon kepada Allah Ta’ala agar dimudahkan untuk menjalankan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan dimudahkan untuk mengamalkan apa yang telah kita ketahui. Amin. HRS

join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *