oleh

5 Cara Memperoleh Akhlak Mulia

Para ulama mengatakan bahwa akhlak adalah gambaran seorang manusia secara batin. Manusia memiliki 2 gambaran: zhahir (tampak) dan batin.

Gambaran zhahir manusia berupa fisik yang bagus atau buruk, begitu pula gambaran batin, berupa hal yang baik dan buruk. Inilah yang akan kami bahas tentangnya, yaitu tentang akhlak yang manusia ditabiatkan dengannya.

Seputar Akhlak Mulia

Apakah akhlak mulia merupakan sifat bawaan atau hasil usaha ?

Jawabannya, akhlak mulia ada yang bersifat bawaan dan ada yang merupakan hasil usaha, tanpa diragukan. Karena sebagian manusia diciptakan dengan akhlak yang mulia, dan sebagian mereka memperolehnya dengan hasil usaha dan latihan. Oleh karena itulah, Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda kepada sahabat ‘Asyaj Abdul Qois :

« إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ: الْحِلْمَ وَالْأَنَاةَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَنَا تَخَلَّقْتُهُمَا، أَوْ جَبَلَنِي اللَّهُ عَلَيْهِمَا؟ قَالَ: «بَلِ اللَّهُ جَبَلَكَ عَلَيْهِمَا» . قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَبَلَنِي عَلَى خُلُقَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ وَرَسُولُه »

‘’Sesungguhnya ada pada dirimu dua akhlak mulia yang dicintai oleh Allah ta’ala. ‘Asyaj bertanya : Wahai Rasulullah, apakah aku yang mengusahakan akhlak tersebut atau Allah yang menganugerahi dengannya? Berkata Rasulullah : “Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakannya untukmu”. Berkata ‘Asyaj : Segala puji hanya bagi Allah yang telah menganugerahi dua sifat yang Allah dan Rasul-Nya mencintainya.’’ (HR. Abu Dawud no. 5225)

Ini adalah dalil bahwa akhlak mulia dapat diperoleh karena tabiat atau sifat bawaan. Demikian pula ini sebagai dalil bahwa ahklak dapat diperoleh dengan usaha.

Tidak diragukan lagi bahwa akhlak mulia yang berasal dari tabiat lebih baik dibandingkan dengan akhlak mulia yang berasal dari hasil usaha. Hal ini karena akhlak mulia yang berasal dari tabiat menjadi perangai, karakter, dan pembawaan yang senantiasa melekat pada seseorang.

Seseorang yang mempunyai tabiat akhlak mulia, tidak perlu untuk bersusah payah untuk mendapatkannya. Hal ini karena keutamaan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada yang dikehendaki-Nya. Namun, barang siapa yang tidak memiliki keutamaan ini, dia bisa melatih dan mengusahakannya.

Cara Memperoleh Akhlak Mulia

Seseorang yang tidak memiliki keutamaan akhlak mulia yang berasal dari tabiat, bisa melakukan usaha keras  untuk memperolehnya.

Allah ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, maka benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabuut: 69)

Ada beberapa usaha yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk mendapatkan akhak yang mulia, diantaranya:

    1. Mentadaburi al-Qur’an dan sunnah (hadits-hadits) Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

      Hal ini dilakukan dengan mempelajari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits yang menunjukkan atas pujian terhadap akhlak mulia. Karena, seorang yang beriman apabila melihat dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang memuji suatu akhlak atau amalan maka dia bersegera untuk melaksanakannya.

    2. Berteman dengan orang yang dikenal memiliki akhlak yang mulia.

      Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam telah mengajarkan kita dengan permisalan, sebagaimana dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:

       مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

      “Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk seperti penjual minyak wangi dan tukang besi. Penjual minyak wangi bisa jadi menghadiahkan minyak wangi untukmu, atau engkau bisa membelinya, atau paling tidak engkau mendapatkan bau yang harum darinya. Adapun tukang besi, bisa jadi akan membakar pakaianmu, atau engkau akan dapati bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari no. 5534 Muslim no. 2628, shahih)

      Oleh karena itu hendaknya kita berteman dengan orang yang telah dikenal dengan akhlak yang mulia, sehingga pertemanan itu membantu kita untuk memperoleh akhlak yang mulia.

      Begitupula, wajib bagi kita untuk menjauh dari orang yang memiliki akhlak yang buruk karena dapat menyulitkan kita untuk memperoleh akhlak yang mulia bahkan dapat menjerumuskan kita ke dalam akhlak yang buruk sebagai akibat dari pertemanan tersebut.

    3. Memperhatikan akibat dari akhlak yang buruk.

      Pemilik akhlak yang buruk akan dibenci dan ditinggalkan oleh manusia, terlebih lagi akan dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhlak yang buruk disebutkan dengan sifat yang rendah, maka apabila manusia mengetahui hal ini niscaya dia akan menjauh darinya.

    4. Do’a.

      Berikut ini diantara do’a untuk mendapatkan akhlak yang mulia:

      اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي، فَأَحْسِنْ خُلُقِي

      “Ya Allah Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlakku.” (HR. Ahmad dalam musnadnya no. 25221, shahih)

      اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ اْلأّخْلاَقِ وَاْلأَعْمَالِ وَاْلأَهْوَاءِ وَاْلأَدْوَاءِ

      “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kemungkaran-kemungkaran akhlak, amalan-amalan, hawa nafsu, dan penyakit-penyakit.” (Shahih Al Jami’ Ash-Shaghir wa Ziyadatuhu)

Kami memohon kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan as-Sunnah dan memiliki akhlak yang mulia, sesungguhnya Dia Maha Pemberi lagi Maha Pemurah. Wallahu ‘alam.


Referensi:

  1. Makarimul Akhlak karya Syaikh Muhammad bin Shalih rahimahullahu.
  2. Shahih Al Jami‘ Ash-Shaghir wa Ziyadatuhu.
join chanel telegram islamhariini 2

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *